Setelah lama dinanti akhirnya terwujudlah destinasi baru yang benar-benar berupa wisata edukasi tentang sapi perah berikut segala kelengkapannya : KanSa – Kandang Sapi Wonosalam. Ternyata, destinasi ini tak melulu berisi kandang sapi sesuai namanya. Ada restoran, kolam renang, rumah hobbit, rumah jamur dan café susu yang jelas murni dan segarnya.


Kansa, atau KanSaLam -begitu Jombang City Guide lebih suka menyebutnya- berkonsep sebagai one stop shopping destinasi sapi perah, dimana semua yang berkaitan dengan ‘kegiatan laktasi’ dan peternakan salah satu hewan memamah biak ini ada dalam satu area khusus yang sangat layak dikunjungi wisatawan.



Berada tak jauh dari Selo Ageng, di Jalan Anjasmoro, Dusun Tukum, Desa Wonosalam, proyek pembangunan yang sudah sangat lama dinanti rupanya sudah menyentuh momentum soft launchingnya. Sebuah area yang dulunya bagian dari Lembah Giri dan sempat longsor di salah satu sisinya, kini Kansa(Lam) sudah disulap menjadi destinasi baru yang edukatif dan cocok sebagai hiburan menarik untuk keluarga.

Pak Oni, The Kansa's Owner

Dimiliki oleh Pak Oni, seorang pengusaha yang berdomisili di Sidoarjo, Kansalam memang menjadi destinasi sapi perah pertama yang lengkap dalam satu area di Wonosalam. Sebenarnya, sudah ada destinasi serupa yang bertema persapian di Wonosalam yaitu Wisata Kampung Sapi Perah Galengdowo yang masuk dalam paket Wisata Argowayang. Namun, Wisata Kampung Sapi Perah Galengdowo hanya berupa kandang sapi milik penduduk setempat yang letaknya tersebar di seluruh desa, bukan dalam satu area seperti Kansa yang lengkap dengan berbagai ‘pernik--perniknya’



Lokasinya berada di lembah dekat Gunung Kuncung, jadi pengunjung harus turun untuk mencapai jantung area wisata. Jalan masuknya super curam menurun. Bagi yang sandalnya sudah gripis seperti Jombang City Guide sepertinya harus ekstra hati-hati karena resiko ngglundung begitu tinggi.

Tangga Landai : Biar sehat jare...

Sebenarnya ada tangga yang agak landai, namun akses berada di restoran yang masih dalam pembangunan. Setelah menuruni jalan curam dengan keiringan tinggi, pengunjung bisa sedikit lega karena sudah ada tangga yang lebih aman untuk dilalui dan dihiasi oleh berbagai tanaman hias ala taman pada umumnya.

Suki and Grill : Belum rampung

Ticket Box

Di samping ticket box dekat area parkir, terdapat area Suki and Grill yang mungkin akan menjadi resto modern pertama di Wonosalam. Pak Oni Sang Owner menyatakan, kawannya dari mancanegara akan datang melakukan demo masak di resto tersebut. Restorannya memang belum sepenuhnya rampung, namun rencana menu sudah tergambar dengan baik. 



Menu andalan nantinya pasti akan berkisar tentang apa yang khas dari Wonosalam. Ayam Sambel Durian, Ayam Penyet Kakao, Ayam Kremes, Ayam Bumbu Rujak, bahkan STMJ dari susu dan madu murni asli Lereng Anjasmoro. Tumis Daun Racun dan Sayur Daun Sintrong harusnya tak boleh absen, ya??? Btw ada beef kremes sambel duren gak ya?? Kan sapi... Hehehhehe...




Kansalam ini benar-benar serius memposisikan dirinya sebagai wisata yang identik dengan sapi perah. Terbukti dari setiap sudut penampakannya, seperti atap bangunan dicat seperti layaknya warna sapi Dalmatian khas susu perah, dan di beberapa bagian terdapat infrastruktur pabrik yang dimodel seperti botol susu maupun sapi perah. Terdapat pula patung sapi perah dengan warna khasnya  sedang duduk di balik bangunan kandang sapi.

Atap Dalmatian


Tandon air dicat model botol susu sapi






Sebagai wisata edukasi tentang sapi perah, jelasnya Kansa pasti memberikan pengetahuan dan info mengenai ‘dunia persapian’ terutama dalam bahasan sapi perah berikut susu murni yang dihasilkannya. Anak-anak dan pengunjung yang datang, bisa member makan sapi perah langsung di kandangnya. Berinteraksi dengan hewan bukan anjing tapi berkulit Dalmatian ini bisa jadi hiburan tersendiri, terutama bagi anak-anak dari perkotaan yang hidup jauh dari peternakan.

Wedi-wedi sitik

Memberi makan sapi perah

Keseruan memberi makan sapi bisa dilanjutkan dengan menyaksikan pemerahan susu sapi. Meski dilakukan dengan mesin, namun pemerahan susu sapi tetap hanya dilakukan di jam-jam tertentu. Jadi bagi yang ingin melihat langsung pemerahannya, harus datang di momentum pemerahan susu sapi yang biasanya dilakukan jam 6 pagi dan pukul 14.00 WIB.


Wahana biogas

Edukasi mengenai biogas juga akan menjadi salah satu fitur di destinasi ini. Meski belum rampung sepenuhnya, namun perencanaan sudah dilakukan dan mesin pendukung sudah siap. Anak-anak yang berkunjung ke Kansalam nanti juga akan mendapatkan edukasi tentang penghasil gas dari bahan alami ini.

Susu murni aneka rasa

Susu sapi yang sudah diperah, nantinya akan diolah menjadi minuman dan aneka olahan lainnya seperti yoghurt dan STMJ yang akan tersedia di café susu yang berada tepat di tengah lokasi. Pengunjung bisa membeli susu sapi segar dalam kemasan dengan aneka rasa yang menarik. Warna-warni susu murni tersebut, mencerminkan rasanya. Menariknya, rasa susu sapi dalam kemasan ini mirip dengan susu sapi produksi nasional yang nikmat dan tanpa rasa amis di dalamnya. Glek…

Aku milih yang ini, Buk

Aneka olahan susu termasuk es krim dan yoghurt

Rencananya, akan ada pula paket edukasi untuk anak sekolah dengan sistem kolektif berupa edukasi sapi perah, yang mungkin akan ditambah fitur semacam workshop bagaimana merebus susu sapi dengan benar. Fitur ini akan dijalankan saat panggung untuk acara dan pembangunan di berbagai lini sudah rampung.




Rumah Hobbit dan Rumah Jamur bisa jadi wahana tambahan bagi anak-anak. Yang jelas, kolam renang dengan waterboom sepertinya merupakan magnet utama dan masih menjadi yang pertama ada di Wonosalam. Meski ukurannya kecil, namun prosotan air dan ember tumpah sudah menjadi keseruan tersendiri bagi para pengunjung. Tentunya, wisata ini paling nyaman didatangi saat pagi dan sore hari. Saat tengah hari yang terik, panas neraka sepertinya sedang tembus ke bumi, lumayan bisa membuat kulit gosong. Heheheheh….


Rumah Jamur

Mini Waterboom


Kansa buka setiap hari, dan akan dihelat Grand Launching tanggal 14 September 2019 mendatang. Tiket seharga Rp. 25.000,- per orang sekali masuk, dan pengunjung akan mendapatkan susu sapi gratis. Meski ukurannya kecil, namun bisa jadi sarana incip-incip yang nikmat yang begitu menggoda untuk belanja susu sapi di kafenya.



Nantinya pula, akan ada Coffee Trip dengan offroad Explore Anjasmoro. Coffee Trip ini berupa wisata keliling Wonosalam dengan mobil offroad dengan melalui kebun kopi PERHUTANI. Kegiatan trabas adventureini dipastikan akan dilakukan dengan menyeberangi sungai hingga jelajah hutan, yang nantinya bergaris finish di Tretes Pengajaran. Tak sabar rasanya untuk mencobanya.


Jombang City Guide bukan penggandrung kopi, tapi jelas penggemar susu murni. Tapi kalau ada coffee trip, mau ikut juga lah. Pingin incip rasa berry kopi ranum yang katanya manis dan juga digemari para tupai hingga menghasilkan kopi yang sangat nikmat. Main-main dan mimic susu di Kansalam, ayo. Ikut Coffee Trip, oh jelas mau bangetttt!!!

Pak, aku mau ikut Coffee Tripnya

KanSa(Lam)
Kandang Sapi Wonosalam
Jalan Anjasmoro,
Dusun Tukum, Desa Wonosalam
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Buka setiap hari
Pak Deni – 0857 988 22445
IG : @kandangsapiwonosalam
kandangsapiwonosalam.com


Ada sebuah perusahan produsen kerupuk rempeyek di Wonosalam yang melakukan sebuah inovasi dengan membuat keripik peyek yang tidak biasa. Ketidak-umuman peyek yang diproduksi ini berupa keripik peyek yang digoreng menjadi bentuk yang sangat cantik seperti bunga. Keripik peyek Mentari Putri Ayu produksi Jombang ini berbentuk seperti keripik kembang goyang. Ada-ada saja.



Kerupuk Rempeyek ini dikemas dengan plastik yang cukup tebal dengan merek Putri Ayu. Bergambar mbak-mbak berjilbab merah, keripik peyek Mentari ini diproduksi oleh perusahaan bernama Arum Mandiri yang bertempat di Jombang. Sedangkan keripik peyek memiliki dua varians yaitu keripik peyek kacang dan kerupuk rempeyek udang.



Setiap pembeli yang sedang andok di Wonosalam yang tak terlalu jeli pasti mengira keripik ini adalah keripik kembang goyang karena dikemas dengan sangat apik dan rapi. Tapi bagi pembeli yang bermata elang, pastilah heran mengapa keripik kembang goyangnya ada semacam tonjolan berupa kacang. Ketika diamati dari dekat pembeli yang jeli tersebut pastilah akhirnya menyadari bahwa itu adalah kerupuk rempeyek tercantik di dunia! Waaaww…….





Kerupuk peyek ini terlihat sangat indah, jadi agak sayang memakannya. Wajarlah keripik renyah bertabur kacang itu berbentuk bunga yang cantik dan unik. Hampir sama rasa emannya seperti ketika menyantap tumini yang imut akut di bahasan Jombang City Guide sebelumnya.


Bahan kerupuk rempeyek ini mungkin memungkinkan untuk digoreng dengan cetakan keripik kembang goyang. Mungkin dari dasar inilah produsennya punya ide yang cukup revolusioner untuk menciptakan keripik peyek cantik ala kembang goyang.


Entah siapa dulu yang punya ide ini, keripik peyek berbentuk kembang goyang ini sudah ada resepnya di sini. Tapi setidaknya, di Jombang sudah ada yang memproduksinya secara massal dan cocok juga untuk oleh-oleh.


Jombang City Guide belum menemukan tempat dimana keripik rempeyek tercantik di dunia ini diproduksi, di Jombang pastinya. Tapi kita bisa dapatkan keripik peyek unik cantik ini di Warung Ijo Wonosalam dan Warung Asri Selo Ageng, dimana Jombang City Guide menemukannya pertama kali.




Kerupuk peyek sebenarnya selalu dipasangkan dengan Nasi Pecel. Tetapi ketika mengingat sebuah lagu cuplikan lagu yang dipopulerkan oleh Andre Stinky dalam pentas Opera van Java yang awalnya dinyanyikan oleh trio macan yang katanya ada personelnya yang berasal dari Jombang berikut :

“Iwak peyek, iwak peyek, sego jagung
Sampe tuwek, sampe elek, trio macan tetap disanjung…”

Dari lagu iwak peyek tersebut, rasanya nasi jagung mendadak dipasangkan dengan rempeyek. Sedangkan Nasi Jagung merupakan hidangan yang sangat populer di Wonosalam. Jadi mungkin, makin lengkap rasanya bila makan nasi jagung di Wonosalam ditemani kerupuk peyek Putri Ayu yang secantik keripik Kembang Goyang. Keripik peyek ini begitu istimewa, pantaslah bila disebut Kerupuk Rempeyek tercantik di dunia!


Keripik Peyek Mentari Putri Ayu
Kerupuk Rempeyek ala Kembang Goyang
Produksi Arum Mandiri, Jombang