Ladang Arofah : Arena Renang, Berkuda dan Panahan


Sekarang tak perlu lagi jauh-jauh ke kota sebelah untuk berwisata naik kuda. Di Banjardowo, Jombang sudah tersedia wisata berupa arena renang, berkuda dan memanah yang dinamai Ladang Arofah. Ladang Arofah menyediakan jenis wisata berkuda, bukan naik kuda dengan dokar seperti naik kereta kuda keliling sekitar Kebon Rojo, tapi benar-benar kita mengendarai kudanya sendiri. Bahkan kita juga bisa rutin belajar menunggang kuda dan mencoba wahana panahan di sini.




Bertempat di sebuah pekarangan yang sudah tertera di Google Maps, Jombang City Guide mengunjungi lokasi. Lokasinya bisa dicapai dengan mengendarai mobil, karena akses jalannya sudah cukup baik. Sesampainya di depan lokasi, pengunjung bisa memarkir kendaraannya di depan gerbang atau di sepanjang jalan dekat Ladang Arofah.

Pintu masuk : Banyak anak-anak

Akses jalan sudah baik
Gerbang Masuk

Ladang Arofah yang juga kerap disebut LAG yaitu Lapangan Alam Gempolpahit masih sederhana dengan fasilitas seadanya, seperti toilet, kolam, gubuk kecil, lintasan berkuda, ruangan istirahat, wahana panahan, target sasaran panah kecil dan target sasaran jarak jauh, dan tentunya kuda tunggangan. Meski fasilitasnya seadanya, tapi wisata ini sudah cukup seru didatangi, menjadi hiburan yang menarik untuk anak-anak dan arena latihan olah raga untuk beberapa komunitas.

Lintasan berkuda

Wahana Panahan

Toilet

Ruang istirahat

Sasaran target jarak jauh

Lokasi wisata berkuda ini sebenarnya sudah ada sekitar 2016, namun baru dibuka untuk umum beberapa bulan lalu. Siapapun boleh datang dan mencoba wahana yang ada di tempat wisata ini, termasuk wahana memanah, berkuda dan berenang.


Lintasan berkuda juga menjadi daya tarik utama wisata ini. Masuk ke lokasi tidak dikenakan tarif apapun. Paket menunggang kuda di Ladang Arofah dihitung per jam yang dihargai setara selembar seratus ribu rupiah. Dari satu paket itu pun, bisa dilakukan berkali-kali putaran dalam lintasan dan dapat digunakan untuk menunggang kuda bergantian oleh sekelompok pengunjung.

Adek minggir ya...

Adek mau naik kuda ya?

Dadah deeek....


Kaaak... ikut kaaaak....

Tapi bagi yang ingin coba-coba saja, bisa menggunakan tarif seikhlasnya untuk perawatan kuda dan jasa Mas Penjaga Istal menemani menuntun kuda mengelilingi lintasan. Mungkin ada baiknya membawa makanan atau jajan untuk Mas Penjaga Istalnya, boleh juga sekaligus membawa buah-buahan atau rumput untuk tiga kuda yang ada di Lapangan Alam Gempolpahit. Untuk yang mau belajar menunggang kuda dan memanah, boleh sering-sering datang kemari dan akan diterima dengan tangan terbuka. 

Ada tiga kuda

Sementara masih ada satu saja kuda yang bisa digunakan untuk berkuda, meski sebenarnya total ada tiga kuda di istal Ladang Arofah. Dua kuda lain masih dalam taraf pelatihan sedangkan kuda coklat berumur enam tahun yang telah terlatih untuk ditunggangi dan dinamai Al-Murtajis. Si Coklat Al-Murtajis pun tampak tenang dan bertugas dengan sangat baik di lintasan.



Seekor kuda jantan putih mulus yang mirip albino dinamai Sabha berumur lebih dari dua tahun, tampak merumput dengan tenangnya. Sedangkan Si Betina Kecil Quick yang usil sedang bermain-main bergulung-gulung di tanah dengan lincahnya. Dua kuda ini masih dalam taraf pelatihan. Meski sudah jinak, namun tetap perlu pelatihan terlebih dahulu supaya emosinya stabil saat ditunggangi pengunjung.

Mainan pasir

Gulung-gulung di rumput


Istal berada di sudut lapangan yang menjadi 'garasi' para kuda. Istal adalah sebutan untuk kandang kuda dan kondisinya tampak baik. Ketika waktu sholat tiba, saatnya kuda dimasukkan ke dalam istal. Uniknya kuda-kuda itu tampak sudah paham dimana rumahnya. 


Istal Ladang Arofah
 


Mereka berlari sendiri ke dalam istalnya. Saat kuda-kuda masuk, Jombang City Guide berkesempatan memegang Si Kecil Quick yang sangat lucu. Bulunya halus seperti boneka, dan tingkahnya begitu lincah sehingga sempat mengagetkan kami.


Lucuuuu

Kaget yaa....

Halus seperti boneka..

Penjaga istal yang merangkap sebagai pelatih kuda bertugas dengan sangat baik. Mas Oman dibantu saudara kembarnya yang bernama Mas Ocim, dengan sangat sigap menemani pengunjung yang tak jarang kebingungan saat mengendarai kuda. Mereka pulalah yang menemani pengunjung mengelilingi lintasan berkuda sambil menunggangi hewan yang konon dulunya dijinakkan pertama kali oleh Nabi Ismail itu.


Si Kembar Istal : Mas Ocim (kiri) dan Mas Oman (Kanan)


Kuda-kuda ini juga merupakan edukasi dan hiburan untuk anak-anak, termasuk pengenalan hewan berkaki empat yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai kendaraan perang. Bayi Jombang City Guide yang sukaaa sekali dengan kuda hingga begitu hebohnya dengan kehadiran hewan ini, meski agak takut saat diajak memegangnya tapi gakmau turun saat mengendarainya



Wisata Ladang Arofah, namanya terdengar mirip dengan Padang Arofah. Meskipun Padang Arofah merupakan padang tandus yang cenderung gersang dan tak berhumus, agaknya Pak Majid Sang Pemilik yang sehari-harinya berdagang alat bekam, sengaja memberi nama ini karena terinspirasi dari almarhumah ibunda. Selain itu juga mungkin supaya Ladang Arofah memiliki keberkahan yang bisa meniru barokah yang ada di Padang Arofah.

Pak Majid in Action


Pak Majid The Stable Man

Kata Ladang  diasosiasikan pada tanah yang gembur dan subur yang identik dengan tipikal lahan yang ada di bumi pertiwi kawasan Jombang BERIMAN. Terbukti di lahan seluas 50x50 meter persegi ini ditumbuhi banyak tanaman yang unik, seperti kentang unik dan Buah Ara atau Buah Tin yang disebutkan dalam Al-Quran. Buah surgawi ini tumbuh subur di antara rerumputan dan perdu, di beberapa titik di samping lintasan berkuda.

Kentang unik

Buah Tin


Sebagai lokasi berkuda yang lengkap dengan lintasannya, tak jarang pula komunitas berkuda yang tergabung dalam PERBASI Jombang berlatih di sini. Dengan segala kelengkapan elemen yang ada di Ladang Arofah, wisata Lapangan Alam Gempolpahit ini seakan menjadi paket wisata sesuai sabda Nabi SAW :

Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” (Hadist Sahih Bukhari dan Muslim)

Berkuda merupakan keterampilan untuk mengendarai sesuatu, namun dengan tunggangan ‘hidup’, sehingga perlu mengerti dan memahami kuda yang ditunggangi. Berkuda merupakan sarana transportasi utama yang akan digunakan di akhir zaman nanti. Jadi keterampilan menunggang kuda sebenarnya harus dikuasai seluruh umat muslim.


Dari Uqbah bin Amr berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda ; Sesungguhnya Allah SWT akan memasukkan tiga kelompok ke dalam surga karena sebab panah. Pertama, pembuat panah yang mengharapkan kebaikan dari panah buatannya. Kedua adalah pemanah, dan ketiga adalah pelontar anak panah. Maka kalian semua memanahlah dan tunggangi kuda. Adapun memanah lebih kusukai daripada naik kuda.”

Lapangan Alam Gempolpahit juga mempersilakan dan mengajar anak-anak sekitar lokasi untuk naik kuda. Ladang Arofah memang dibuka untuk sebuah cita-cita mencetak anak-anak yang mahir menunggang kuda, dan tawaran latihan ini terbuka bagi siapa saja. Alhamdulillah dengan ketelatenan dan kesabaran, interaksi anak-anak dengan kuda juga membuat mereka menurun kadar ‘kebadungannya’.

Anak-anak kampung ikut bermain di Ladang Arofah

Beberapa sekolah bahkan sudah banyak yang meminta anak didiknya dilatih menunggang kuda. Namun ketersdiaan kuda kecil untuk ukuran anak-anak masih belum siap. Padahal, untuk menjadikan anak-anak mahir berkuda, perlu kuda mini atau kuda berukuran kecil. Sedangkan usia kuda yang sudah lancar dan layak ditunggangi minimal usia 2 tahun keatas seperti Sabha.

Mencoba naik bayi kuda


Anak-anak memang perlu diajarkan olahraga yang sedikit beresiko, tentunya dengan pengawasan dan pendampingan. Berenang, memanah dan berkuda diantara contohnya. Olahraga beresiko ini juga bermanfaat agar dari kecil anak punya ketangguhan, sifat yang kuat dan mengerti resiko.




Si Bakpau berinteraksi dengan kuda

Memang, kodrat anak-anak itu suka dengan kisah dan nilai kepahlawanan dan keberanian. Jadi tak heran bila hampir semua anak tertarik dengan kuda. Bahkan menurut seorang dokter di Jepang, anak yang lambat berpikir dan telat bicara, jika sering interaksi dengan kuda akan lebih cepat responnya.

Keringat kuda adalah obat, dan air liurnya tidak najis

Penderita stroke, juga diklaim bisa sembuh dengan rutin mengendarai kuda. Ada sebuah testimoni dimana penderita stroke selama empat bulan setiap hari rutin mengelilingi lintasan dengan menunggang kuda. Alhamdulillah dengan izin Allah sembuh. Jadi menunggang dan berinteraksi dengan kuda, selain sebagai sebuah olahraga juga berfungsi sebagai semacam sarana terapi yang bisa direkomendasikan.



Kita sebagai orang tua juga harus memfasilitasi dan mengajarkan nilai-nilai keberanian yang ada dalam kepahlawanan. Sebaliknya, orang tua yang lemah, akan melemahkan anak-anak. Banyak anak dilarang berenang, dilarang naik kuda, bahkan ada pula yang dilarang masuk pesantren karena orang tuanya tidak tega jauh dari anak-anaknya.



Sedangkan memanah juga merupakan sebuah keterampilan yang harus dikuasai. Memanah adalah keterampilan melatih konsentrasi dan membidik tepat sasaran. Memanah juga bagian dari keahlian mempertahankan diri dan melakukan perlawanan saat bertempur di jalan Allah.

Dari atas mimbar Rasulullah SAW bersabda, “Persiapkan semua kekuatan yang kalian miliki. Ketahuilah ” sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.” (Sahih Muslim Hadist no. 1917)


Panahan
Setiap hari Rabu, Ladang Arofah dijadikan lokasi berkumpul para atlet maupun komunitas panahan Jombang seperti SAJADAH. Sejak pagi hingga sore mereka berlatih memanah di lokasi. Tersedia wahana panahan dari jarak 40 meter ke sasaran, yang biasanya digunakan untuk atlet kalangan profesional.



Adab dan Tatacara memanah

Untuk pengunjung amatir, disediakan wahana panahan berupa busur lengkap anak panah beserta target sasaran sederhana. Wahana ini bisa digunakan bergantian, tentunya dengan berhati-hati supaya tidak mengenai orang-orang di sampingnya ya…




Berkuda dan memanah sangat dianjurkan Nabi SAW. Kalau gini, rasanya tak salah Jombang City Guide sukaaaa sekali dengan Putri Merida dalam film Brave. Putri Merida adalah Disney Princess favorit Jombang City Guide. Seorang putri raja berjiwa ksatria yang jago berkuda sekaligus pemanah handal. Keren kaaan…..

Putri Merida di atas kudanya Angus : Jago Berkuda dan Seorang Pemanah Handal

Ladang Arofah buka setiap hari sejak pukul 07.30 WIB hingga tengah hari. Pengunjung mulai datang di sekitar pukul 08.00 WIB dan 09.00 WIB. Biasanya lewat tengah hari pengunjung sudah kepanasan dan sudah jarang yang mau berkuda di lapangan. Sore hari lokasi sementara harus tutup karena Mas Oman harus mengajar mengaji dan Mas Ocim harus berkeliling berdagang tahu. Khusus hari Ahad, lokasi buka hingga sore hari menjelang waktu Maghrib.


Agak siang mulai panas

Ada baiknya datang ke lokasi di awal buka supaya bermain sepuasnya di arena berkuda dan memanah hingga tengah hari. Karena bila agak siang, memang sinar mentari sudah berada di puncak acara dan pengunjung akan mudah lelah akhirnya kepanasan karena hembusan api neraka agak tembus ke bumi.


Ngiyup

Sayangnya, kolam renang masih berada dalam tahap rehat, sehingga belum memungkinkan untuk nyemplungdi lokasi. Pun kalau mau mungkin jembrotyang akan didapat. Hehehe….

   

Kolamnya masih jembrot
Padahal, berenang juga bagian pendidikan yang harus diajarkan dalam sunnah Nabi SAW. Berenang adalah olahraga yang menyehatkan dan merupakan bagian dari kemampuan mempertahankan dan menyelamatkan diri. Mungkin perlu ditunggu penyelesaian pembangunannya dalam beberapa bulan ke depan supaya bisa digunakan sepenuhnya.




Wisata Ladang Arofah, seakan sebuah tempat untuk persiapan akhir zaman. Elemen berkuda, panahan dan berenang memang harus dipersiapkan umat muslim untuk menyambut akhir zaman. Sebenarnya sudah banyak tempat wisata sejenis ini di Pulau Jawa bagian barat, termasuk beberapa destinasi latihan yang digagas beberapa kiai dan ustad kondang yang diselenggarakan di pondok-pondok pesantren binaanya.


Generasi Muda : Sasaran pendidikan akhlak dan persiapan akhir zaman

Adanya Wisata Ladang Arofah seakan sebuah angin segar pembaharuan bagi pariwisata di Jombang, di tengah serbuan destinasi yang beresensi selfie dan instagramable yang marak di kota berwarna hijau dan merah ini. Sebuah destinasi yang berbeda dari yang lain di Kota Santri, yang syariah dan sesuai ajaran Rasulullah SAW untuk latihan persiapan akhir zaman.
Tunggu apalagi, kapan ‘kah mencoba berlatih di Ladang Arofah????

  
?

Tidak ada hiburan kecuali dalam tiga hal ; Seorang laki-laki yang melatih kudanya, candaannya dengan istirinya, dan permainan bidikan busur dan anak panah. Barangsiapa tidak lagi memanah setelah mempelajari ilmunya karena tidak menyenanginya, maka ketahuilah sesungguhnya itu adalah nikmat yang telah dia tinggalkan”, (HR. Abu Daud)



Ladang Arofah
Dusun Gempolpahit, Desa Banjardowo
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang
Mas Oman Penjaga Istal : 085852335714
Pak Majid The Owner : 085733663333

0 komentar:

Posting Komentar