Saat berkendara di Malang Selatan, pernahkah Anda melihat miniatur truk yang dijual di pinggir jalan??? Aih… lucu sekali ya… mirip sekali dengan aslinya!
Truk-truk mini yang terbuat dari kayu itu bentuknya memang dibuat sangat mirip dengan kendaraan aslinya. Bahkan beberapa ada dilengkapi lampu-lampu dan sound system canggih. Rupanya, Jombang punya pengrajin truk-truk mini yang imut-imut itu. Adalah Pak Basuni yang menggeluti dunia produksi truk mini di kawasan Jombang.
Selama ini Pak Basuni memang sudah biasa menerima pesanan truk dengan berbagai model. Truk-truk kecil itu dibuat lengkap dengan beberapa detailnya termasuk kaca depan, bahkan spion di kedua sisi samping jendela.
Truk-truk buatan Pak Basuni, banyak dijual di kawasan Malang Selatan yang terkenal sebagai sentra penjual miniatur truk. Selain itu, truk-truk mini buatan Pak Basuni rupanya juga diminati oleh para trukmania, bismania, penggemar miniatur kendaraan, maupun perusahaan jasa transportasi truk dan bus.
Di samping menjual truk mini dengan berbagai warna, Pak Basuni juga membuat miniatur bus lengkap dengan deretan kursi dan sarung sandaran duduknya. Perlu sekitar tiga hari untuk mengerjakan bagian ini saja. Memang perlu tingkat ketelitian dan ketelatenan tinggi untuk mendapatkan hasil kerajinan miniatur kendaraan yang unik dan menarik.
Minuatur Bus : Ada deretan kursinya |
Pak Basuni mampu menerima pesanan secara custom dan membuat kendaraan kecil buatannya menjadi semirip mungkin dengan kendaraan aslinya, lengkap dengan nama operasional perusahaan jasa transportasi terkait. Tak heran, perusahaan transportasi besar juga terjaring sebagai langganannya. Biasanya perusahaan-perusahaan itu memesan karya Pak Basuni dan menggunakan miniatur kendaraannya untuk display di kantornya.
Bus Pariwisata! |
Pak Basuni ini bekerja di rumahnya selama enam hari dalam sepekan. Rumah Pak Basuni yang difungsikan sebagai workshop yang digunakan untuk mengerjakan miniatur truknya.
Kemudian di hari Sabtu, Pak Basuni khusus meluangkan menjajakan langsung truk-truk mini buatannya di lampu merah depan Kebon Rojo Jombang, mungkin untuk memperbesar kapasitas penjualan.
Karoseri mini dibuat di atas motornya, sambil menjaring konsumen yang melintas di depan Kebon Rojo segmentasi anak-anak yang ngiler pengen mainan truk maupun bapak-bapak yang menggemari mainan miniatur kendaraan.
Bapak-bapak penggemar mainan kendaraan |
Bahan miniatur truk buatan Pak Basuni berasal dari campuran kayu jati dan kayu lainnya untuk menekan harga. Truk-truk mini itu dibanderol mulai 150ribu rupiah. Harga menyesuaikan ukuran dan panjang miniatur kendaraan. Sedangkan untuk harga bus mini, dihargai sekitar 800ribu rupiah.
Dari Kayu |
Meski demikian, harga ini mungkin agak mahal dibanding mainan kendaraan plastik, tapi dijamin kekuatannya bahkan bisa mengangkut tubuh pria dewasa seperti Pak Basuni. Pak Basuni pun tak segan-segan memperagakannya ketika naik di atas miniatur truknya. Sayang gak kupotret ya.
Dari keuletannya, Pak Basuni bahkan sudah terbiasa dengan liputan dari beberapa stasiun televisi swasta baik lokal maupun nasional yang melihat langsung proses pembuatan karyanya. Sebut saja diantaranya ada nama JTV dan SCTV yang sudah meliputnya.
Sayangnya, Pak Basuni sepertinya masih gaptek alias gagap teknologi sehingga kurang bisa mengoperasikan ponsel yang akhirnya tidak bisa dihubungi melalui sambungan telepon. Mungkin bagi yang berminat bisa langsung ‘menyatroni’ workshopnya di Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto. Atau bisa juga menemui Pak Basuni langsung di depan Kebon Rojo setiap hari Sabtu.
Baru tahu ya, ternyata Jombang juga punya produsen miniatur kendaraan yang unik seperti mainan truk kayu kecil ini. Selain itu, Jombang juga punya pengrajin mobil kayu klasik yang ada di kawasan perak. Jadi Kini warga Jombang tak perlu jauh-jauh membeli truk kerajinan ini ke Malang, karena ternyata ada pengrajinnya yang menjual langsung di Jombang.
Kerajinan Miniatur Truk dan Bus
Dijual setiap hari Sabtu di depan Kebon Rojo
Workshop Pak Basuni :
Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto
0 komentar:
Posting Komentar