Beberapa aktivis arung jeram mengklaim Sungai Boro merupakan kali paling jernih di Jawa Timur. Seperti sungai-sungai di Wonosalam pada umumnya yang airnya begitu jernih, Sungai Boro berada di Dusun Mendiro, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang merupakan salah satu sungai andalan di dataran tinggi milik Jombang ini. Untuk mencapai sungai paling jernih di Jawa Timur ini, kita bisa mendatangi kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo karena salah satu titik Sungai Boro mengalir di bawah Gua Sigolo-Golo.
Nama Boro, berasal dari kata ‘ngemboro’ atau mengembara, semacam lelono atau pengelanaan dan petualangan. Aliran sungainya yang berada pada ketinggian 800 mdpl begitu deras dan berhulu di Gunung Arjuna. Sungai ini tak pernah kering karena disokong oleh puluhan sumber mata air yang sekarang kondisinya memprihatinkan, diantaranya Sumber Beji, Kendil Wesi, Selo Ringgit, Kembang Siki, yang juga merupakan penyangga Taman Hutan Rakyat yang juga masih berada di Wonosalam.
Dari loket Gua Sigolo-Golo yang bertarif Rp.5.000,- per orang setiap masuknya, para wisatawan kemudian bertemu dengan dua anak tangga. Anak tangga naik adalah anak tangga menuju Bulu View, sedangkan yang anak tangga ke bawah akan menuju Sungai Boro. Beberapa wisatawan menyebut tangga menurun ini dengan seribu anak tangga karena terlalu banyaknya anak tangga yang harus dilalui. Banyaknya titian anak tangga ini karena tingginya titik awal anak tangga.
Lokasi ini menyajikan pemandangan alam yang begitu memuaskan bagi pecinta selfie maupun cuci mata. Di sepanjang bantaran sungai, pemandangan begitu indah dengan tebing-tebing yang hijau berbingkai megahnya pegunungan Anjasmoro dan gugus pegunungan lain seperti Gunung Kukus, Gunung Arjuno, Gunung Wilis, Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan. Pemandangan pegunungan ini bisa semakin indah saat dinikmati di atas Sungai Boro saat tiba di Bulu View.
Batuan kali yang kerap disebut andesit yang biasanya menjadi bahan dasar candi-candi peninggalan kerajaan kuno, bertebaran di sepanjang sungai. Sebaran bebatuan ini bahkan sering membuat para peserta arung jeram kecantol saat rafting. Kuat dugaan bahan batu andesit kompleks candi peninggalan Majapahit dan Singasari yang berada tak jauh dari lokasi dulunya diambil dari sungai ini. Batu-batu sungai di sini ukurannya cukup besar sehingga sering dijadikan tempat duduk oleh para wisatawan. Lumayanlah pose-pose dikit ala Syahrini.
Pose ala Syahrini |
Ketika duduk diantara bebatuan, tak jarang kita bisa menemukan aneka serangga sungai seperti anggang-anggang, capung, ngengat, bibis, bahkan cakung yang merupakan udang air tawar. Kelestarian habitat air sungai ini tak lepas dari keasrian lingkungan sekitar sungai yang penuh pepohonan dan masih merupakan hutan belantara yang begitu hijau.
Air sungai yang begitu jernih membuat para wisatawan senang bermain air dan berlama-lama menikmati suasana kesegarannya di sini. Beberapa pengunjung menikmatinya sambil kecek atau sekedar memandangi kejernihan air mengalir maupun mendengarkan deburannya. Mungkin juga sambil ambil napas menyiapkan mental untuk kembali meniti seribu anak tangga kembali ke atas.
Tentunya, arus sungai yang deras ini kurang cocok dengan pengunjung segmentasi anak-anak dan manula. Karena itulah, destinasi ini didominasi oleh pengunjung usia remaja dan dewasa yang menggilai traveling dan petualangan hutan, karena umumnya segmentasi ini masih memiliki stamina prima untuk mengarungi medan.
Jadi bagi orang tua yang membawa anaknya mungkin harus menunggu saat anaknya agak besar. Bila tetap ingin menikmati kesegaran Sungai Boro secara langsung, para orang tua pembawa anak harus tabah saat menuruni anak tangga dan berhati-hati maksimal selama berada di Sungai Boro karena alirannya sangat deras.
Karena derasnya arus sungai, Sungai Boro kemudian dijadikan salah satu track arung jeram oleh Wonosalam Boro Rafting yang masih satu manajemen dengan beberapa rafting yang ada di Jawa Timur. Sayangnya, mungkin karena kurang peminat, pemasaran yang kurang gencar atau masih kalah pamor dengan rafting yang ada di Probolinggo dan Malang sehingga wisata arung jeram lokal ini kemudian gulung tikar.
Sungai Boro merupakan salah satu sungai di Wonosalam yang populer sebagai tempat wisata. Selain itu ada pula Sungai Embag di Dusun Wonosalam yang kini menjadi bagian dari lokasi Wisata Bukit Embag yang menyajikan harmoni sungai dan perbukitan.
Jombang City Guide masih meminjam foto milik Lastiko dan Adam yang merupakan kawan saat menempuh pendidikan sekolah menengah dan sekolah dasar. Jadi, mungkin saat kamera sudah agak layak, atau saat bayi sudah agak besar, Jombang City Guide akan memberikan liputan yang lebih lengkap, dengan potret yang lebih beragam.
Jadi bagi yang tidak terlalu suka tantangan dan pembawa anak kecil seperti Jombang City Guide, mungkin saat mengunjungi kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo, akhirnya hanya berhenti di Bulu View dan tidak sampai turun ke Sungai Boro.
Sambil menikmati durian dan aneka olahannya seperti Kolak Ketan Durian dan Lalapan Sambel Durian, ditemani Sego Jagung dan Kopi Luwak dan Kopi Ekselsa asli Wonosalam, pasti pengalaman yang tidak ada duanya. Ayo kapan lagi menikmati kesegaran sungai paling jernih di Jawa Timur? Dimana lagi kalau bukan di Wonosalam?
Sungai Boro Wonosalam
Kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo
Dusun Mendiro-Dusun Kraten, Desa Panglungan
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
0 komentar:
Posting Komentar