Mirip berada di sebuah kebun binatang mini adalah kesan pertama saat memasuki Villa Ponti. Destinasi ini cukup menarik dimana sebuah areal peristirahatan desa yang nyaman dan asri khas Wonosalam dikemas bersamaan dengan memelihara banyak hewan lokal dari pegunungan Anjasmoro.


Villa Pondok Jati atau lebih dikenal dengan Villa Ponti-dari singkatannya-, merupakan villa sederhana yang memang beberapa bagiannya dibangun dari kayu jati. Nuansa kayu memang menjadi salah satu bahan penyusun villa untuk memberikan kesan rumah kayu ala pedesaan yang nyaman.

Pak Simon

Pondok Jati

Villa Podok Jati merupakan villa yang dimiliki oleh Pak Simon yang berasal dari Ambon yang hijrah ke pulau terpadat di Indonesia ini. Sehari-harinya, Pak Simon bahkan sudah tinggal di Villa Ponti karena saking betahnya tinggal di Wonosalam yang khas nuansa pedesaan. Meski punya rumah di Malang, Mojokerto dan Surabaya, Pak Simon merasa Wonosalam tempat yang paling nyaman untuk menikmati suasana dan menyejukkan pikiran.

Disewakan

Terdapat beberapa pondok jati yang sudah jadi, lainnya masih dalam taraf pembangunan. Sedangkan satu villa yang terbuat dari bata kombinasi jati adalah kediaman Pak Simon selama ada di Wonosalam.



Villa-villa ini disewakan per malam dan bisa dijadikan salah satu alternatif penginapan saat ada acara di Wonosalam termasuk event tahunan seperti Kendurenan Durian yang menyedot animo masyarakat. Terdapat juga semacam pendopo yang bisa difungsikan sebagai hall, sehingga Villa Ponti bisa dijadikan sebagai alternatif lokasi pertemuan atau rapat.

Pendopo

Gazebo


Suasana lereng Anjasmoro semakin lengkap rasanya karena ada semacam kebun binatang mini. Di Villa Ponti memang ada banyak satwa lokal yang didapat dari kawasan lereng Anjasmoro, seperti burung biru cantik yang Jombang City Guide nggak ngerti jenisnya tapi kayaknya jenis cekakak biru, landak, ular, tupai, monyet, biawak, dan masih banyak lagi.

Apa itu?

Ada banyak kandang

Monyet lokal



Menggonggong terus : Untung sudah dikerangkeng.....

Di sini juga dipelihara hamster, itik, tokek, ikan, ayam, kalkun, kelinci, aneka jenis burung, maupun anjing yang jenisnya juga Jombang City Guide juga nggak tau tapi yang jelas kami takut kalau nggak dikrerangkeng. Jadi Villa Ponti ini jelas merupakan wisata yang sangat menarik untuk anak-anak.

Awas disosor

Hamtaro

Kolam ikan


Ayam bekisar??


Landaknya lagi sembunyi


Yang jelas, ada beberapa hewan yang Jombang City Guide takut sehingga maaf ya fotonya sekedarnya soalnya 4G alias geli-gilo gimana gitu. Sebenarnya sempat dipelihara macan gunung lokal di sini, namun kucing besar itu tampaknya tak betah dikurung sehingga berhasil kabur pulang ke rumahnya di hutan. Padahal Jombang City Guide pengen banget ya lihat… Apalagi Si Bayek yang dalam fase sedang senang-senangnya pengenalan jenis hewan.



Selain berbagai jenis hewan lokal, rupanya di Villa Ponti juga terdapat peternakan sapi perah yang nantinya akan diprospek untuk wisata edukasi. Sapi-sapi ini masih remaja usianya, dan kira-kira akan segera memasuki masa produktif. Sapi perah memang diprospek untuk diambil air susunya, sehingga program inseminasi buatan juga sedang dilakukan.





Nantinya, peternakan sapi perah ini akan dijadikan salah satu paket wisata edukasi untuk anak-anak yang berisi kegiatan berternak sapi seperti memberi makan sapi, memerah susunya (bila memungkinkan), dan membawa pulang susu yang diperah.  Selain itu, dari feses para sapi ini akan dimanfaatkan sebagai biogas yang semuanya tergabung dalam kegiatan pengenalan peternakan sapi perah. Wah, Jombang makin lengkap jadinya karena sudah ada wisata Kampung Sapi Perah di Galengdowo nih.

Memberi makan sapi

Karena ada banyak hewan, mampir ke Villa Ponti serasa wisata edukasi ala mampir ke peternakan sekaligus ke Kebun Binatang. Makin seru saat anak-anak bisa melihat langsung dan memberi makan hewan-hewan ini. Sebuah kegiatan yang sangat menarik bagi mereka dan sudah susah dijumpai di perkotaan.


Bersama Pak Simon : Semoga nular suksesnya


Selain dikonsep sebagai wisata edukasi, nantinya juga akan dibangun taman yang bisa dijadikan arena selfie, aneka tanaman termasuk durian laaah untuk kebun buah, dan jembatan sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan lembah dari kejauhan. Memang, Villa Ponti berada di lereng sisi Panglungan yang menghadap ke Mojokerto sehingga saat malam akan tersaji kelip-kelip lampu rumah penduduk Kota Onde-Onde. Kalau Jombang, kota apa ya??? Kota Soto Dhog???

Menghadap Mojokerto


Villa Ponti berada di lahan yang cukup luas, dimana terdapat mata air yang sumbernya cukup untuk penduduk sekitar. Mungkin mata air ini adalah salah satu dari sumber mata air yang masih tersisa di Wonosalam, semoga dijaga dan dilestarikan dengan baik, ECOTON mana ya??.




Nantinya, di sebelah Villa Ponti akan dibangun semacam klinik kesehatan untuk penduduk yang berfungsi seperti layaknya puskesmas. Jadi Pak Simon selain membangun destinasi wisata juga melakukan CSR dengan membantu menyediakan fasilitas kesehatan untuk penduduk sekitar. Sejujurnya Jombang City Guide iri banget yes, pengen juga bisa hebat kayak gituh, doakan ya.


Gerbang masuk Villa Ponti : Papan nama sudah dipasang kemarin tapi pas jatuh keterak angin.....

Lokasi Villa Ponti berada di Ngebruk, Dusun Sumberjo, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Ada dua villa di kawasan ini, namun villa satunya bukan untuk umum. Sedangkan Villa Ponti yang diprospek untuk destinasi wisata, lokasinya agak lebih masuk ke dalam dengan akses lumayan gronjal-gronjal dan melintasi hutan pinus. Meski demikian, jalanan ini bisa dilalui kendaraan roda empat. Pak Simon sudah berjanji akan memberikan nama jalan untuk daerahnya supaya lebih mudah dikenali.


Untuk menuju kemari, bisa bertanya pada penduduk setempat dimana lokasi dusun berada. Ancer-ancernya dari jalan Alas Gedangan menuju arah Wonosalam. Menyusuri arah Panglungan hingga berada di depan jalan tembusan belakang ke PDP Panglungan. Bila jalan tembusan itu  belok ke kanan, maka akses ke Villa Ponti di seberangnya masuk ke kiri.


Entah sebelum atau sesudah jalan masuk ke belakang PDP Panglungan, yang jelas Jombang City Guide lupa jadi lebih baik bertanya ke penduduk setempat adalah cara paling ampuh. Bila cara ini dirasa kurang mantap, bisa menggunakan bantuan panduan dari Mas Udin Sewu Siji seperti yang Jombang City Guide lakukan.



Destinasi ini memang belum banyak diketahui, namun sudah terbuka dan bisa dikunjungi kalangan umum, baik yang mau menyewa pondok jati maupun sekedar lihat-lihat. Memang belum rampung sepenuhnya, namun tetap bisa dijadikan jujugan untuk potensi wisata di Wonosalam. Para pekerja dan Pak Simon akan memandu dengan sangat ramah dan menunjukkan banyak hal yang ada di sana.

Bapak, aku nggak mau pulang...

Tak sabar rasanya menanti rampungnya pembangunan di Villa Ponti ini!


Villa Desa Pondok Jati
Ngebruk, Dusun Sumberjo, Desa Panglungan,
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Reservasi : 081333305450
WA : 087855456565


Jalan-jalan ke Wonosalam memang tak melulu tamasya menikmati aneka destinasi alamnya, tapi juga wajib mencicipi aneka kulinernya. Sebagai kawasan yang subur, warga Wonosalam seakan diberkahi dengan aneka hasil bumi yang melimpah. Memang, Wonosalam identik dengan duriannya, tapi kopi, manggis, salak dan buah naga juga menjadi ‘kuda hitam’ yang diburu para wisatawan yang berkunjung ke Lereng Anjasmoro.


Makan durian telah jelas masuk jadwal, minum kopi ekselsa juga patut dicoba, belanja aneka buah-buahan dari para petani sudah pasti. Minum susu segar dari peternakan maupun seruput susu sehat nikmat, oke. Makan aneka olahan durian, boleh juga. Lalu kalau menikmati segarnya es krim buah asli dari pegunungan Anjasmoro??? Sudah pernah???

Dad, take me to Wonosalam

Adalah Warung Delyka Jaya, yang menyediakan es krim dengan aneka rasa buah asli dari bumi Wonosalam. Bahan dasar berasal dari buah-buahan asli yang tumbuh dari pohon di kawasan Lereng Anjasmoro. Bu Katiyam, merupakan orang yang menggagas pembuatan es krim home made ala Wonosalam ini.


Berawal dari pembangunan De Durian Park, Bu Katiyam bekerja sama dengan Pak Yusron pemilik Wisata Kebun Durian pertama di Wonosalam. Kolak ketan durian rasanya sudah terlalu banyak pesaingnya. Warung kopi ekselsa pun telah memiliki pangsa pasar tersendiri. Dari sini mulai dilakukan inovasi dengan membuat jajanan yang unik dan berbeda dari santapan lain yang ada di Wonosalam.

Bu Katiyam


Akhirnya didapatlah ide membuat es krim aneka buah-buahan khas Wonosalam. Selain pertama dan berbeda dari yang lain, inisiatif pembuatan es krim buah ini didapat dari inspirasi pemanfaatan panen buah-buahan bumi lereng Anjasmoro.

Wonosalam : Lereng Anjasmoro

Delika's Mom

Merek Es Krim Delyka, diambil dari nama putri Bu Katiyam yang bernama Delika. Sebuah nama yang cantik dan tak pasaran, sekaligus cocok dijadikan nama merek yang unik. Selain itu nama Delika dekat pula dengan kata ‘delicious’ yang artinya nikmat, dan diharapkan bisa mewakili citarasa industri es krim rumahan buatan Bu Katiyam dalam pembangunan brand image-nya.

Peti Beku Delyka : Ada empat rasa

Sementara ada empat jenis varian rasa es krim yang tersedia di peti beku Es Krim Delika yaitu durian, buah naga, pisang dan avokad. Bu Katiyam mungkin tak perlu khawatir tentang suplai buah-buahan untuk bahan baku es krimnya. Buah-buahan di Wonosalam cukup melimpah, sehingga bisa dikreasikan dalam berbagai jenis varian rasa buah. Pun jika salah satu jenis buah habis musimnya, bisa dicoba pembuatan es krim dengan varian rasa buah baru. Bu Katiyam pun sudah punya ide untuk membuat rasa kelengkeng, salak dan aneka buah lain.


Resep pembuatan didapat dari tutorial membuat es krim di youtube, kemudian dikembangkan dan dilakukan trial sendiri. Bahan-bahan didapat dari pasar setempat, banyak pula yang dari petani lokal yang langsung dari kebunnya. Tentunya, karena banyak yang langsung dari kebunnya, bahan dasar buah-buahannya jelas fresh dan pilihan pertama. Susu yang digunakan masih dari susu bubuk yang beredar di pasaran. Ke depannya, mungkin akan dicoba menggunakan susu murni dari peternak setempat.

Es krim Delyka rasa buah naga

Es krim Delyka rasa pisang

Es krim Delyka rasa Durian

Es krim Delyka rasa avokad

Yang jelas, saat pertama kali mencicipinya Jombang City Guide begitu menikmatinya. Rasanya seperti es krim-es krim pada umumnya, dan aroma buah cukup kental. Bisa jadi, karena home made dan asli dari buah-buahan lokal, es krimnya lebih cepat leleh. Saat leleh dan diminum, adonan es krim pun terasa seperti menyeruput jus buah. Benar-benar es krim buah sesungguhnya. Adik Jombang City Guide pun begitu menikmatinya.

Enak - Seger

Tampilan kemasan Es Krim Delyka pun sudah cukup menarik. Kemasannya berupa cup plastik dan kertas yang ditutup dengan cover plastik berstiker gambar buah dan keterangan rasa. Es Krim Delyka sudah ditempeli merek yang tampak modern. Peti Beku-nya pun sudah mirip dengan freezer es krim seperti yang ada di perkotaan, sesuatu yang sangat hebat untuk ukuran Wonosalam dari sebuah warung kopi sederhana.


Freezer es krim

Sementara ini, respon pelanggan cukup postif. Terutama dari para pengunjung De Durian Park yang sekedar mampir mencari jajanan di sekitar wisata kebun durian pertama di Wonosalam ini. Meski belum rampung seutuhnya, De Durian Park sudah banyak didatangi wisatawan selain untuk sekedar berfoto ria, banyak pula yang menghadiri acara yang dihelat di Kebun Pak Yusron. Dari situlah kebanyakan penikmat Es Krim Delyka bermula.

Sanbutan positif

Nikmatnya rasa buah asli

Beberapa distributor sudah mulai tertarik untuk menjadi agen es krim ala Lereng Anjasmoro ini, termasuk penjual es krim dari daerah Bareng yang rutin memperbarui stoknya. Bagi yang minat menjadi agen pun, sangat dipersilakan. Nantinya, Es Krim Delyka akan menjadi salah satu jajanan pengisi varian makanan yang ada di bale-bale De Durian Park. Freezer Delyka akan meramaikan petualangan kuliner para pengunjung De Durian Park.


Tepat di samping gerbang De Durian Park

Bagi yang ngiler menikmati es krim ini, bisa langsung datang ke Warung Delyka Jaya milik Bu Katiyam yang ada di samping gerbang De Durian Park di Jalan Cemorosewu, Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. Akses jalan sudah berupa aspal, meski medan agak menanjak karena memang rute ini merupakan jalur menuju markas pendakian Anjasmoro puncak Cemorosewu via Pos Kancil.

Warung Delyka Jaya

Warung Delyka Jaya milik Bu Katiyam sangat mudah ditemukan, apalagi saat sampai di gerbang De Durian Park. Bagi yang malas bertanya ke penduduk setempat, bisa menggunakan panduan Gmaps menuju De Durian Park. Warung Bu Katiyam juga sudah dikenal penduduk setempat, apalagi nama Bu Katiyam yang agak tak umum karena nama sejenis biasanya tak diakhiri dengan ‘yam’, melainkan dengan ‘yem’. Hmm… Jadi Bu Katiyam ini mendingan dipanggil Bu Kati saja ya??? Katiy. Katie. Kathy. Katy. Katy Perry. Waity Katie – Kate Middleton. Bu Katy Perry. Bu Kate Middleton. Hehehhe… apaan sih.

Bersama Bu Katiyam Katy Perry Kate Middleton


Ketika foto-foto di De Durian Park, bisa sambil menikmati es krim Delika milik Bu Katiyam. Bisa menjadi alternatif ‘wisata’ kuliner tipis-tipis, yang sementara ini masih menjadi satu-satunya es krim asli dari dan buatan Wonosalam. Selain itu pengunjung juga bisa juga sekedar mencari mengganjal perut dengan andok bakso yang juga dijual di Warung Delika milik Bu Katiyam.

Ada baksonya

Andok


Tak perlu merogoh kantong terlalu dalam, se-cup Es Krim Delyka home made ala Bu Katiyam hanya dibanderol seharga selembar lima ribu rupiah. Sepadan dengan kemurnian buahnya yang tanpa tambahan perasa sama sekali. Jombang City Guide sudah incip semua rasa dan semuanya enak, makannya malah nambah-nambah. Es Krim Kelengkeng ala Kebun Kelengkeng Suwarno jadi ada saingannya nih.

Kamu lak mau es krim lagi se?

Senyum-senyum sendiri saking nikmatnya maem es krim


Makan es krim di pegunungan bukan masalah, makin nikmat dengan suasana sejuk ditemani suara cenggeret bersahut-sahutan. Malah pengen bawa buat oleh-oleh ala Wonosalam untuk orang rumah. Hmmm… mungkin jadi cair ya?? Wah-wah…… Apa perlu bawa igloo kecil ya???

 
Es Krim Delyka
Warung Delyka Jaya – Bu Katiyam
Jalan Cemorosewu, Dusun Segunung,
Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam
Buka setiap hari,
 Bu Katiyam - 0822 32 8999 11