Tahun 2019, cikal bakal wisata kebun durian Wonosalam mulai menggeliat. De Durian Park namanya. Destinasi di lahan berupa perbukitan dan lembah ini akan menjadi pelopor kebun durian yang bisa menjadi jujugan bagi wisatawan di Wonosalam. Meski masih ditarget rampung September 2019, destinasi anyar ini sudah banyak didatangi pengunjung yang penasaran dengan wisata kebun durian pertama di Wonosalam.


De Durian Park bertempat di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Tak usah khawatir dengan akses lokasi karena jalan sudah beraspal dan searah dengan rute menuju Pos Cak Kancil untuk pendakian Puncak Cemorosewu di ujung jalan Dusun Segunung.

Akses jalan sudah beraspal dan banyak dilalui roda empat

Gerbang masuk

Lokasinya juga cukup mudah dicapai dan berada di kawasan yang dikenal menjadi area villa-villa apik di Wonosalam. Menyusuri Jalan Arjuno Wonosalam, di pertigaan Sumber ambil jalan naik ke kanan arah SEDOV. Lurus menanjak hingga Dusun Segunung dan De Durian Park akan ada di kiri jalan dengan gerbangnya yang dicat putih-hijau. Lokasi ini sudah ditandai di Gmaps, dan sudah banyak spanduk penunjuk arah tersedia di sepanjang jalan.


Bercat hijau-putih

Jalanan menurun

Memasuki lokasi, tersaji jalanan menurun khas lembah. Terdapat huruf-huruf besar yang merangkai logo De Durian Park di tepian dataran. Jika datang saat cuaca cerah tanpa awan, maka akan tersaji pemandangan memukau dari Pegunungan Anjasmoro dengan Puncak Kukusan yang begitu ikonik. Sayangnya Jombang City Guide datang saat mendung, sehingga Sang Puncak Kukusan masih berselimut mega kelabu.

Puncak Kukusan berselimut mega kelabu

Destinasi ini masih dalam taraf pembangunan, namun gembar-gembor di media sosial sudah begitu membahana karena wisata kebun durian Wonosalam sudah begitu diimpikan semua warga Jombang.

Awas kepreset


Masih dalam taraf pembangunan


Di lokasi yang masih dibangun secara bertahap, sudah terdapat gazebo-gazebo untuk pengunjung, gerbang selfie, area yang mirip restoran tapi belum berfungsi sepenuhnya, pondok kayu untuk musholla maupun tempat wudhu dan toilet. Ke depannya akan dibangun semacam panggung berundak ala teater seperti yang ada di Kampoeng Djawi, dan beberapa kelengkapan lain.




Mushollah Pondok Kayu


Wonosalam telah lama dikenal sebagai kawasan penghasil durian. Kebun durian memang menjamur di seluruh penjuru Lereng Anjasmoro, sayangnya selama ini belum ada kebun durian yang bisa dijadikan destinasi wisata. Desas-desus mengenai wisata kebun durian, isu tanpa realita, maupun hoax yang beredar memunculkan banyak opini. Dengan hadirnya De Durian Park, seakan membungkam para tukang kopas artikel yang bahkan tak pernah berkunjung ke Wonosalam .


Awas Tukang Kopas Merajalela Dimana-Mana

De Durian Park di Lereng Anjasmoro

Terbukti, banyak artikel salah sebut ‘Pegunungan Anjasmoro’ dengan ‘Pegunungan Asmoro’ karena artikel sesat yang pertama kali menuliskan tulisan tersebut jelas tak paham kawasan Lereng Anjasmoro. Selain itu, Jombang City Guide menyajikan liputan ini supaya para tukang kopas juga tak sembarangan menyebarkan tulisan hoax tentang wisata kebun durian di Lereng Anjasmoro yang sudah menipu banyak pihak.



De Durian Park dirancang menjadi kebun durian yang menyajikan durian sepanjang tahun, padahal durian Wonosalam biasanya hanya bisa dipetik antara bulan Desember hingga April. Tentunya tak  hanya durian Wonosalam yang akan ditanam di sini. Mungkin Durian Monthong, dan durian-durian dari daerah lain yang akan mengimbangi musim non-panen demi menjaga ‘ketersediaan stok’.

Bakal Teater

Pohon Durian

Koleksi varietas durian di De Durian Park memang belum lengkap sepenuhnya, namun kita bisa saksikan banyak pohon durian di lokasi. Tentu jenis durian lokal Wonosalam mendominasi, namun ada pula pohon Durian Simas yang rendah kolesterol yang sedang naik daun juga mencuri perhatian.

Daun durian simas


Konsepnya, De Durian Park dibagi menjadi dua area, yaitu kawasan wisata keluarga dan selfie, sedangkan lahan lainnya akan dijadikan kavlingan kebun durian bagi member yang telah terdaftar. Dari tanah kavlingan ini, investor bisa menanamkan modalnya dan pengelola De Durian Park yang akan merawat pohon-pohon durian tersebut. Bila memungkinkan, akan ada fitur ‘petik durian’ yang sayangnya hanya khusus bagi member. Separuh kuota member telah terisi, masih ada sisanya sedang diperebutkan banyak investor yang berminat menjadi member.


Sodrek dulu


Wisatawan non-member nantinya bisa menikmati pemandangan kebun durian dan area selfie. Istimewanya, di area selfie ini juga akan direncanakan penyisipan penanaman pohon yang ada di Al-Quran seperti pohon kurma, pohon zaitun, buah tin, buah ara dan banyak tanaman surga lainnya. Konsep pohon surga ini berbekal dari kesuksesan pembangunan Miracle Park yang ada di Pasuruan yang berhasil menjadi destinasi kebun buah surgawi.




Destinasi yang sangat dinanti-nanti ini, rupanya dimiliki oleh Pak Yusron Aminulloh, putra daerah asli Menturo, Sumobito. Kebetulan, Pak Yusron Aminulloh yang kini tinggal di Sidoarjo adalah adik dari Emha Ainun Najib yang kita kenal dengan Cak Nun dengan pengajian Padhang Mbulan-nya. Jadi, berita tentang De Durian Park dimiliki Gus Ipul jelas bukan fakta sebenarnya.

Pak Yusron Aminulloh - kedua dari kanan
Photo by : Times Indonesia


Memang, nama Pak Syaifullah Yusuf kerap dikait-kaitkan dengan kebun ini, karena banyak muncul pemberitaan saat Gubernur Khofifah menjamu Gus Ipul dengan durian Wonosalam. Durian Wonosalam seakan berfungsi ganda, selain sebagai suguhan juga sebagai penyambung tali silaturrahmi antar rival yang kontestasi sudah berakhir. De Durian Park disebut-sebut menjadi nama penyalur Si Raja Buah yang dipersembahkan Bu Khofifah untuk Gus Ipul, rivalnya di pilgub tahun lalu.

Menjamu Rival

Dari perjamuan itu, warga Wonosalam tulus berterima kasih pada Sang Gubernur karena telah memilih Sang Raja Buah dari Lereng Anjasmoro dan mempopulerkannya dengan secara jelas menyebut Durian Wonosalam sebagai sajian perjamuannya. Selain itu Sang Gubernur Wanita ini juga sempat berbagi tentang tips memilih durian dan menyebutkan Kampung Durian Wonosalam di Lereng Anjasmoro dalam Instagram pribadinya meski sempat dikoreksi pula oleh Jombang City Guide karena awalnya menuliskan Lereng Asmoro, bukan Lereng Anjasmoro.


Digunakannya Durian Wonosalam merupakan momentum pengangkatan potensinya. Ini seakan menjadi pertanda bahwa sektor pertanian dan perkebunan Wonosalam akan lebih diperhatikan oleh Bu Khofifah, khususnya Durian Wonosalam. Kebetulan pula, De Durian Park juga menjadi salah satu pemasok durian di perhelatan akbar Kendurenan Wonosalam, yang sayangnya tak jadi dihadiri Sang Gubernur. Besar harapan, suatu saat Gubernur Khofifah berkenan menanam pohon durian Wonosalam di kebun para petani durian di Wonosalam.

Kios di samping gerbang masuk yang menjual aneka jajanan



De Durian Park buka setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Wisatawan bisa berkunjung dan berfoto ria di lokasi, namun belum bisa menikmati durian dari kebun ini karena destinasi ini masih dalam taraf pembangunan. Tampaknya kios es krim di samping gerbang masuk cukup menjanjikan untuk pencarian jajanan. Kios tersebut menjual es krim buatan sendiri yang berasal dari buah asli, dan bisa menjadi jujugan para wisatawan.

Es krim buah naga


De Durian Park, namanya serupa dengan kedai sup durian ternikmat se-Jombang di Parimono, yang juga menyajikan sup durian sepanjang tahun meski bukan musim durian. Jadi jangan sampai terbalik ; De Durian yang ada Park-nya adalah Wisata Kebun Durian Wonosalam, sedangkan De Durian yang tak punya Park di belakang namanya merupakan kedai Sup Durian paling spesial seantero Jombang.

Menyusuri lokasi

By the way : Gosipnya sih, Gus Ipul juga sedang membangun destinasi wisata kebun durian di Ngeseng, Carangwulung, Wonosalam. Hmmm… bila gossip ini memang memang benar dan De Durian Park sudah rampung, maka jangan heran kalau Wonosalam makin berjaya sebagai destinasi kebun durian. Dream Comes True!!!

Durian adalah bagian dari ekspresi kebahagiaan, kegembiraan dan kebersamaan.“ - Yusron Aminulloh, Dirut De Durian Park

 

De Durian Park
Dusun Segunung, Desa Carangwulung,
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Buka setiap hari,
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Pak Jamaluddin Malik : 08563649780


Rupanya, ada sebuah destinasi yang edukatif bagi anak-anak yang cocok untuk kunjungan keluarga. Wisata Kampung Peternakan Sapi Perah Galengdowo, memang belum banyak didengar karena minimnya pemasaran, tapi menyimpan potensi untuk menjadi destinasi menarik di Jombang. Kampung sapi perah ini sudah ada sejak tahun 90an, tapi belum banyak dieksplorasi sebagai tempat wisata.


Wisata Sapi Perah Galengdowo berada dalam naungan BUMDES Loh Jinawi Galengdowo yang bekerja sama dengan kelompok peternak sapi setempat. Wisata sapi perah ini seperti sebuah kampung susu sapi segar yang penduduknya banyak bekerja sebagai peternak sapi perah. Total ada sekitar 50 ekor sapi yang dinaungi oleh bumdes yang kemudian bertugas menampung susu perah.

Susu sapi segar hasil Kampung Susu Sapi Perah Galengdowo melalui proses panjang hingga menjadi susu siap konsumsi maupun produk olahannya. Namun bumdes setempat mengusahakan dengan mengelola kampung peternakan sapinya dengan baik untuk menghasilkan susu sapi segar kebanggaan Wonosalam Selatan.

Sapi-sapi perah milik para peternak berada di kandang-kandang terpisah. Selain belum ada lokasi yang cukup untuk mengakomodirnya dalam satu area khusus, sapi-sapi ini memang diternakkan di belakang rumah para peternak. Jadi bumdes biasanya melakukan pengumpulan susu sapi dari kandang ke kandang.


Sapi-sapi yang ada di peternakan sapi perah milik penduduk setempat diambil susunya dua kali sehari, setiap pukul 06.00 pagi dan 14.00 sore harinya. Biasanya pemerahan susu sapi masih dilakukan manual, meski ada pula peternak yang sudah menggunakan mesin. Para peternak kadang lebih suka memerah secara manual karena penggunaan alat perah kadang kurang memberikan hasil yang optimal.

Pengumpulan susu oleh para peternak

Setelah diperah, susu dikumpulkan ke rumah pendingin susu yang berada di kediaman sekertaris desa setempat. Beberapa ada yang diantar sendiri oleh para peternak karena lokasinya dekat dengan rumah pendingin, sedangkan susu dari kandang sapi yang jauh dijemput oleh bumdes.

Susu sapi yang dikumpulkan para peternak kemudian dimasukkan ke dalam teko yang berfungsi untuk menjaga susu supaya tetap dingin. Sementara, teko yang digunakan masih berukuran kecil, belum sebesar yang ada di Pacet dan Batu, bantu doakan supaya kapasitasnya bisa segera membesar ya!.


Dalam sehari, kelompok peternak sapi perah di Galengdowo mampu menghasilkan sekitar 1500 liter hingga 2000 liter susu per hari. Susu segar yang sudah terkumpul lalu segera diangkut ke pabrik di Pasuruan untuk dijadikan susu bubuk, krimer, yoghurt dan es krim skala nasional. Merek-merek hasil pabrik tersebut diantaranya krimer kental manis Cap Enak, Tiga Sapi, susu Indomilk, Indoeskrim maupun yoghurt Nice.

Wisatawan yang datang di kampung susu sapi perah bisa berkunjung ke kandang sapi, mengamati langsung proses pemerahan susu sapi, melihat pengumpulan susu di rumah pendingin susu. Kadang bila ada pesanan dari penduduk lokal Jombang, bumdes siap mengusahakan dengan menyisihkan hasil susu sapinya.

Selain itu, pengunjung bisa membeli olahan susu lokal seperti permen susu sapi di Toko Doramart milik Bumdes Loh Jinawi. Bila beruntung, wisatawan juga bisa membeli aneka olahan lainnya seperti es krim susu yang diproduksi langsung oleh ibu-ibu peternak sapi.

Olahan permen susu sapi

Sayangnya, produk olahan susu sapi segar seperti es krim susu sapi dan susu sapi dalam kemasan hanya bisa didapat ketika ada pesanan dalam jumlah besar. Tapi wisatawan tak perlu kecewa karena masih bisa membeli susu sapi segar dan aneka oleh-oleh karya penduduk setempat di di Doramart milik bumdes.

Memang, kampung susu sapi perah Galengdowo ini bukan berupa areal khusus pengolahan susu sapi besar seperti wisata yang ada di Batu dan Pacet. Bentuknya yang berupa kampung dengan kandang yang terpisah dari lokasi pengolahannya. 'Keterpisahan' ini membuat wisata sapi perah jadi semacam tour keliling desa. Namun, potensinya tak kalah menarik untuk dikembangkan, terlebih lagi bagi warga Jombang yang haus destinasi wisata dalam kota yang edukatif.

Pengunjung bisa menikmati wisata yang lengkap dengan mendatangi kandang sapi dan rumah pendingin susu yang nantinya diarahkan ke para peternak atau guide setempat. Hematnya, wisatawan lebih baik menghubungi guide setempat untuk mengantar tour Wisata Kampung Sapi Perah Galengdowo seperti Pak Endon, sehingga bisa mendapatkan ‘paket lengkap’ Wisata Kampung Sapi Perah Galengdowo.

Para guide seperti Pak Endon umumnya merupakan pemuda setempat yang akan dengan senang hati mengantar para wisatawan berkeliling desanya dan memperkenalkan destinasi-destinasi menarik lainnya. Karena dengan banyaknya wisatawan yang datang ke kampung sapi perah Galengdowo, maka destinasi ini bisa semakin maju.


Saat diantar berkeliling, para wisatawan bisa langsung melihat kondisi sapi di kandang. Anak-anak bahkan bisa mencoba memberi makan sapi, dan bila beruntung datang saat waktu pemerahan bisa mencoba memerah sapi, tapi dengan panduan dan pendampingan tentunya.

Lereng Anjasmoro bagian selatan menyimpan banyak potensi yang belum digali optimal. Selain kampung sapi perah, di Galengdowo juga masih banyak potensi lain yang tergabung dalam Desa Wisata Argowayang seperti wisata kebun kopi, wisata kebun manggis, wisata kebun salak, jelajah hutan ke Gua Jepang, Bumi Perkemahan Galengdowo, Kompeni Waterpark Galengdowo, serta jelajah ke Air Terjun Tretes Pengajaran sebagai yang tertinggi di Jawa Timur yang masuk dalam wilayah TAHURA R. Soerjo.


Pengolahan susu sapi dilakukan setiap hari di peternakan, jadi wisatawan bisa berkunjung setiap hari tak perlu menunggu akhir pekan untuk melihat langsung prosesnya. Sebuah darmawisata yang menarik, karena tak perlu jauh-jauh ke kota sebelah untuk mendapatkan pengalaman menarik mengenai proses pengolahan susu sapi segar. Jadi kalau Mojowarno punya Kampung Hidroponik Karanglo, Wonosalam Tengah punya Kampung Durian, maka Wonosalam Selatan punya Kampung Sapi Perah. Edukatif dan sangat bermanfaat!
  
Wisata Edukasi Kampung Peternakan Sapi Perah Galengdowo
Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam
Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur
Guide - Pak Endon : 0852 5900 5057