Berawal dari kebingungan mencari batik untuk bahan jarik kontes Guk Yuk Jombang 2018, akhirnya malah mempertemukan Jombang City Guide dengan Pesona Batik Jombang yang juga kerap dikenal sebagai Batik Jambu. Batik Jambu ini, ditunjuk sebagai batik resmi yang dijadikan batik khas Jombang untuk pemilihan Guk Yuk 2018.


Tahun sebelumnya, kontes Guk Yuk Jombang masih menggunakan batik bang-bangan ala Madura untuk syarat pakaian Guk Yuk 2017. Agaknya, Disbudpar Jombang melakukan perubahan di tahun 2018 dengan menunjuk Batik Jambu sebagai batik khas nJombangan, yang wajib dikenakan peserta Guk Yuk dengan corak dan warna yang ditetapkan.

Corak yang ditetapkan sebagai batik resmi Guk Yuk Jombang 2018 tapi dengan warna hitam

Corak yang ditetapkan sebagai batik resmi Guk Yuk Jombang 2018 tapi dengan warna hijau


Pesona Batik Jombang, dikenal juga dengan Batik Jambu karena lokasi galerinya berada di daerah Jambu yang beralamatkan di Jalan Basuki Rahmat Gang  2 nomor 12, Jambu-Jabon-Jombang. 



Dari daerah Jambu inilah, akhirnya julukan Batik Jambu berasal. Tak heran, motif yang ada di tiap lembar kain batik resmi Guk Yuk 2018 terdapat aksen bunga jambu  yang mencirikan asal muasal batik Jambu.





Meski demikian, Batik Jambu sebenarnya bukan berasal dari Jombang seutuhnya. Memang, Bu Nunuk pimpinan galeri yang juga keluarga pemilik Batik Jambu tinggal di Jombang, namun pemilik Pesona Batik Jombang adalah pria asal Madura yang juga memiliki merek batik lain yang berjuluk Pesona Batik Madura. Jadi Pesona Batik Jombang seakan sebuah cabang dari Pesona Batik Madura regional Jombang.


Terlihat potret pemilik Pesona Batik Jombang berpakaian adat Madura

Mengamati Batik Resmi Guk Yuk Jombang 2018


Batik Resmi Guk Yuk 2018 sendiri, memiliki corak yang khas dengan motif besutan dan buah durian yang bergerombol. Motif ini tersedia dalam beberapa warna seperti hijau dan hitam, sedangkan yang digunakan sebagai batik resmi Guk Yuk 2018 adalah warna merah.

Detail gerombolan durian

Corak resmi batik Guk Yuk Jombang 2018

Daun mangga dan bunga jambu

Sebagian motif ini sepertinya serupa dengan corak batik buatan Batik Colet Jatipelem. Bedanya pinggiran Batik Colet menggunakan motif jambu manis Gondanglegi sedangkan Batik Jambu menggunakan durian sebagai bingkai. Kok kebalik ya?? Selain itu Batik Colet terbuat dari batik tulis, sedangkan Batik Jambu khas Guk Yuk 2018 dibuat dari batik printing. Sayang sekali ya, kenapa batik yang dijadikan batik resmi malah printing? Harusnya batik tulis, pasti lebih keren!

Filosofi corak Tribuana khas Jombang 

Motif yang sekilas mirip dengan buatan Batik Colet : Bedanya ada pada bingkai durian

Proses pengerjaan batik di Pesona Batik Jombang dari nol, pewarnaan hingga jadi seutuhnya masih sepenuhnya dikerjakan di Madura. Rencana kedepannya, memang akan dibuat workshop di galeri Pesona Batik Jombang sehingga pengunjung bisa langsung melihat proses pengerjaan batik buatan Batik Jambu.



Galeri Pesona Batik Jombang berada di bagian belakang rumah Bu Nunuk, dengan memasuki gapura dan bangunan Mojopahitan. Pendopo Joglo khas Jawa menjadikan galeri Pesona Batik Jombang nyaman dikunjungi para pengunjung yang mungkin berburu oleh-oleh Batik Jambu sebagai cinderamata dari Kota Santri.




Senangnya mainan ikan



Nuansa jawa begitu kental dengan aksen bata yang mengingatkan kita dengan desain Mojopahitan, dihiasi kolam ikan yang membuat bayi Jombang City Guide kegirangan, sehingga sedikit teralihkan perhatiannya karena asyik melihat hewan air itu berenang kesana kemari. Lumayanlah, ibuknya jadi bisa pilih-pilih batik. Xixixixiix.............







Durian Bido Jombang

Terdapat banyak batik di galeri ini, mulai batik tulis hingga batik cap dan batik printing yang dipajang di gantungan maupun lemari. Aneka motif dan warna, bisa dipilih sendiri oleh pengunjung yang berminat memiliki corak khasnya. Bagi para penggila batik, tak ada salahnya mencoba berburu ke galeri Pesona Batik Jombang di Jambu. Atau mau hunting untuk keperluan kontes Guk Yuk Jombang? Ayo ayo....

 

Galeri Pesona Batik Jombang
Jalan Basuki Rahmat Gang  2 nomor 12,
Jambu-Jabon-Jombang
Buka setiap hari
Bu Nunuk : 081 2333 577 22


Tak hanya kopi, Wonosalam juga punya teh tradisional yang khas. Adalah Teh Basil, minuman seduhan daun sejenis kemangi yang khas dari daerah Mendiro. Di tangan warga Mendiro, Basil tak hanya menjadi penyegar lalapan dan pelengkap hidangan seperti pecel lele, tapi juga juga diseduh sebagai teh tradisional. Bersama Nasi Bumbung, Teh Basil menjadi duet kuliner eksotis kebanggaan Dusun  Mendiro.


Basil atau Ocimum basilicum, merupakan sejenis tanaman lokal yang tumbuh liar di hutan atau di pekarangan penduduk. Di Wonosalam tanaman yang mirip kemangi ini yang kerap disebut sweet basil oleh para peneliti.



Tak banyak wilayah Indonesia yang ditumbuhi tanaman ini. Sebuah organisasi bernama Mantasa yang peduli akan pangan alternatif sedang mengembangkan teh dari daun ini. Untuk memudahkan mendapatkan basil untuk dikonsumsi sehari-hari, tanaman ini bisa dibudidayakan. Budidaya basil bisa dilakukan dengan ditanam langsung pada tanah, atau cara hidroponik seperti penanaman kemangi hidroponik.


Wajarlah bila banyak yang mengira Basil adalah kemangi, karena bentuknya keduanya nyaris serupa. Keduanya juga sama-sama punya aroma yang khas, sehingga banyak yang mengira bahwa basil dan kemangi itu sama, padahal berbeda. Walaupun beda spesies, tetapi basil dan kemangi masih berada dalam satu genus (Ocimum).


Ibaratnya, kemangi adalah basil lokal. Sedangkan basil sendiri, aslinya dari India dan dianggap tanaman suci di sana. Di beberapa tempat, basil juga digunakan untuk upacara keagamaan dan aroma terapi. Basil kemudian banyak digunakan sebagai campuran resep di Eropa dan pelengkap makanan khas Italia, China, India, bahkan Thailand.


Basil merupakan tanaman rempah-rempah yang dapat digunakan daun, bunga dan bijinya.  Di Indonesia, basil sering digunakan bijinya sebagai bahan campuran minuman. Sedangkan daunnya biasa disantap untuk lalapan dan pelengkap aneka menu makanan.


Penggunaan basil sebenarnya tidak hanya untuk bahan makanan semata. Selain sebagai rempa-rempah, basil ternyata memiliki banyak kandungan nutrisi atau gizi sehingga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Hal ini juga sudah dibuktikan dari banyaknya penelitian tentang kandungan dan khasiat daun basil.



Popularitasnya mungkin belum seberapa, tapi khasiatnya luar biasa. Daun Basil mengandung berjuta manfaat :
  • Basil mengandung zat besi, kalsium, vitamin (terutama vitamin K dan vitamin C), potassium, serat, magnesium dan mangan. Bila diolah menjadi minuman herbal maka baik untuk kesehatan rambut, kulit dan pencernaan.
  • Memiliki efek anti-inflamasi, menjadikan basil sebagai makanan ideal orang-orang yang menderita radang sendi. Kandungan eugenol bisa mengurangi nyeri sendi terutama akibat penyakit rematik dan osteoartritis.
  • Dipercaya dapat merilekskan otot-otot dan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah dan mengurangi resiko irama jantung yang tidak teratur dari otot jantung atau pembuluh darah. Dari manfaat ini, basil bisa meningkatkan kesehatan jantung. Kandungan kalium dari basil memiliki fungsi menjaga irama detak jantung, termasuk komponen cairan darah yang membutuhkan fungsi dari kandungan magnesium, mangan dan tembaga.
  • Kandungan zat kimia minyak atsiri yang mengandung metilsinamat dan eugenol dalam basil memang sangat membantu meredakan stress. Flavonoid berupa vivenin dan orientin memiliki fungsi yang dapat melindungi hati. Zat tersebut juga sangat baik sebagai antiradang dan antioksidan.
  • Daun basil mengandung kandungan flavonoid yang punya manfaat meningkatkan ketahanan DNA sehingga dapat menjaga sel dari kerusakan. Kerusakan DNA biasanya melalui infeksi, terutama virus.
  • Senyawa fitonutrien yang terkandung di dalamnya bermanfaat untuk kesehatan, sangat baik untuk kulit, rambut, tulang, sistem imun tubuh dan organ pencernaan
  • Basil bisa melindungi tubuh dari bakteri yang tidak diinginkan dan kerap dimanfaatkan pula dalam obat antibiotik karena mengandung minyak atsiri atau sitronelol, citral, terpinol dan limonene. Infeksi bakteri dapat dicegah karena telah dilawan oleh zat-zat tersebut.
  • Kandungan Vitamin A, betakaroten dan zat-zat lainnya melindungi mata dari paparan langsung sinar ultraviolet.
Daun basil dan bunga pete sebagai penghias foto
  • Basil juga membantu pembekuan darah dan menghentikan pendarahan pada luka-luka kecil. Karena itulah daun basil kerap digunakan untuk obat-obatan di fasilitas kesehatan.
  • Studi kesehatan menyatakan basil bisa membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan seperti flu ringan, demam, gatal tenggorokan, batuk, infeksi di mulut. Basil bisa melegakan pernapasan dan memperkuat paru-paru, sehingga cocok dikonsumsi penderita asma
  • Basil juga memiliki efek menenangkan syaraf, sehingga bisa meredakan sakit kepala, sakit gigi, dan gusi.
  • Selain itu juga mempercepat penyembuhan kulit dari gigitan serangga ataupun infeksi. Sebagai aintinyeri dan antoradang, juga bisa mencegah radang pada permukaan kulit, mulut, tenggorokan, saluran cerna dan saluran pernapasan.



Teh Wonosalam atau yang lebih akrab disebut Teh Basil merupakan salah satu pangan fungsional di Indonesia. The Basil adalah hasil kearifan lokal warga Mendiro yang mewariskan resep tradisional turun temurun dimana pucuk daun basil ini direbus dan dihidangkan seperti teh.


Teh yang kaya akan vitamin dan mineral serta antioksidan yang dibutuhkan tubuh. Selain bisa diseduh untuk menghangatkan badan, The Basil juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Itulah mengapa setelah meminum teh ini, badan akan terasa lebih segar.

Sambil menikmati keindahan Candi Rimbi

Karena belum terlalu populer, teh tradisional Mendiro ini tak bisa didapatkan dengan mudah. Minuman tradisional Mendiro ini kadang dijual di beberapa warung sederhana dekat parkiran Cuban Selo Lapis. Tapi kadang juga hanya bisa dipesan jauh-jauh sebelumnya.


Penasaran dengan rasanya, Jombang City Guide memesan minuman tradisional Mendiro ini pada Mas Udin Sewu Siji yang merupakan pemuda penggerak pariwisata Wonosalam regional utara yang melingkupi Panglungan dan sekitarnya. Tentunya, acara minum teh juga harus disesuaikan dengan kesibukan Mas Udin yang sehari-harinya bekerja sebagai teknisi di bengkel tikungan Gua Sigolo-Golo miliknya.

Mas Udin dan Mbak Indah

Mas Udin yang bertugas mencari Daun Basil di hutan, sedangkan Mbak Indah sebagai peracik minuman ini. Jombang City Guide dijamu minuman tradisional Mendiro ini dengan begitu istimewa. Sayangnya, karena tragedi terbakarnya pekarangan Gua Sriti, Jombang City Guide harus menikmati teh ini bukan di tempat asalnya Mendiro, tapi di pelataran Candi Rimbi.

Menikmati Teh Basil di pelataran Candi aRimbi

Sebagai minuman seduhan yang bukan berasal dari daun teh, jangan harap rasanya seperti teh pada umumnya. Saat pertama mencicipinya, rasanya jelas jauh berbeda dengan teh yang beredar di pasaran. Minuman tradisional Mendiro ini terasa layaknya rasa minuman herbal, aroma unik khas dedaunan hutan yang diseduh.

Penampilannya mirip Teh Hijau

Warnanya mirip teh hijau seperti minuman herbal pada umumnya. Citarasanya campuran antara mint, daun kemangi dan cengkih. Rasa cengkih ini mungkin muncul karena faktor pengaruh medan yang banyak ditumbuhi pohon cengkih, seperti layaknya Kopi Ekselsa khas Wonosalam yang kadang muncul rasa nangka dan mangga.

Berjuta rasa, berjuta khasiat

Terasa ada pula sedikit aroma mirip daun sirih, tapi lebih segar dan tak terlalu pahit. Rasa yang ringan dan tak terlalu pahit bisa jadi muncul karena konsentrasi daun yang tidak terlalu pekat, namun cukup unik dan menyegarkan bagi acara incip-incip pertama seperti yang dilakukan Jombang City Guide.

Incip-Incip Teh Basil

Basil memang dapat dikonsumsi dengan berbagai cara. Bahkan menjadikannya teh pun juga memiliki banyak variasi peracikannya. Mulai direbus dalam bentuk segar maupun dalam bentuk daun basil kering yang diseduh ke dalam air panas. Teh ini memang cocok diminum saat musim hujan, dengan diseduh anget-anget kuku untuk menghangatkan badan.



Meskipun tak berbau terlalu nyegrak, bagi yang lidahnya tak menggandrungi rasa minuman herbal tapi ingin mendapatkan khasiatnya melalui teh basil, bisa memberikan tambahan serbuk teh pasaran supaya aromanya agak bersahabat. Karena namanya gak suka ya gak doyan, jadi harus cari siasat lain supaya bisa tetap mencicipinya.


Caranya yaitu dengan menambahkan serbuk teh seperti dalam referensi Jurnal Mbak Sekar. Berikut resep The Basil yang bisa dicontek :

Bahan :
  • Serbuk teh 2 sdt, misalnya merek Teh Poci atau Teh Bandulan. Teh Borobudur juga boleh.
  • Kira-kira 4 lembar daun basil segar
  • Gula Pasir / Gula Merah / Madu untuk pemanis, sesuai selera
  • Jeruk nipis
Cara Membuat :
  • Didihkan air
  • Cuci bersih daun basil, potong halus atau digunakan utuh, opsional
  • Masukkan basil, sebuk the dan gula ke dalam cangkir. Atau bisa menggunakan opsi lain dengan memasukkan basil ke dalam air mendidih dan direbus bersamaan
  • Diamkan selama dua sampai lima menit
  • Saring ampas teh
  • Tambahkan perasan jeruk nipis sesuai selera, sebagai penyegar teh
  • Minum selagi hangat, resep untuk 1 cangkir.


Cara lain adalah dengan membuat daun basil menjadi smoothies yang dicampur dengan buah-buahan dan sayur-sayuran lain untuk meningkatkan citarasa. Sedangkan cara lain yang paling umum dilakukan adalah mencampurkannnya ke dalam salad atau dijadikan lalapan sebagaimana banyak dilakukan orang Indonesia.

Eh ada bunga pete kuning ikut nampang...


Dusun Mendiro memang memiliki potensi wisata yang harus digali lebih dalam. Mulai wisata mata air, konservasi hutan dan fauna, wisata alam berupa air terjun dan jelajah hutan beserta pendakian, bahkan wisata kuliner Nasi Bumbung dan minum teh basil yang menyimpan khasiat begitu banyak. Penasaran, ‘kan? Langsung datang ke Dusun Mendiro di Panglungan-Wonosalam!



Teh Basil
Dusun Mendiro, Desa Panglungan
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Pemesanan Teh Basil :
Mas Udin Sewu Siji - 082331447658