Save PSID dJombang


Masih sangat melekat di ingatan Jombang City Guide, salah satu sahabat terdekat bercerita bahwa ayahnya (yang kini sudah almarhum) adalah salah seorang pemain PSID kebanggaan Jombang. Dulunya, setiap pulang bertanding maupun berlatih, bau balsem untuk otot semerbak memenuhi seluruh ruangan di rumahnya di Jalan Sam Ratulangi. Ini disebabkan, kaki dan sekujur tubuh Sang Ayah yang memar-memar akibat bertanding. Ibu, kawan saya dan saudara-saudaranya 'bahu-membahu' membalsem badan Sang Ayah. Woow… memang benar-benar atlet ya..



 

PSID adalah PERSEBAYA-nya Jombang, kebanggaan dan milik Jombang. Namanya PSID, mungkin kepanjangannya adalah Persatuan Sepakbola Indonesia – Djombang, dimana ejaan lama masih digunakan.

Di era 1970-'80an, Laskar Kebo Kicak termasuk papan atas di Jawa Timur. Masa keemasan Sang Kerbau ini juga tak lepas dari campur tangan Bupati Jombang di masa itu yaitu Bapak R. Soedirman, karena beliau banyak concern di bidang olahraga dan kesenian terutama seni musik. PSID pun sempat menjadi tim favorit di Jawa Timur dan disegani di tingkat nasional, dan mendampingi Persebaya dan tim papan atas lainnya di Jawa Timur dalam divisi satu.

PSID kini memiliki pendukung fanatik, seperti halnya tetangga Surabaya yang bernama Bonekmania. Suporter Laskar Kebo Kicak ada dua. Yang pertama adalah JOMBER, yang merupakan singkatan dari JOMbang BERsatu. Dan yang kedua dinamakan JEX MAN, atau Jombang Extreme yang didirikan 12 Januari 2012. Tentunya, impian para JEX MAN ini bisa segera menembus divisi satu, namun tetap mendukung timnya dengan menjadi suporter yang santun. Sehingga aroma permusuhan dan anarkis sama sekali bukanlah merupakan bagian dari JEX MAN

Laskar Kebo Kicak
By Kaos Abang Idjo

Bila Persebaya disebut Laskar Bajul Ijo, PSID menahbiskan dirinya sebagai Laskar Kebo Kicak. Nama Laskar Kebo Kicak ini memang dipilih karena ketokohan Kebo Kicak sebagai pahlawan dari Jombang di era kerajaan Mojopahit dulu. Selain konon wajahnya mirip kerbau, wajarlah nama tokoh ini seperti nama hewan, karena hampir semua orang di masa itu namanya seperti nama hewan, seperti misalnya Gajah Mada, Lembu Tal, Kebo Iwa, Lembu Sora, dan lain sebagainya.

Mungkin Begini Penggambaran Kebo Kicak
Seperti Kai dalam KungFu Panda 3

Tentunya, latihan dan arena pertandingan Laskar Kebo Kicak bermarkas dan diselenggarakan di Lapangan Stadion Merdeka kebanggaan Jombang. Pernah Jombang City Guide pernah mengintip latihan disana, namun karena laki-laki semua jadi isin-isin gimana gitu untuk mendekat, karena pasti jadi pusat perhatian. -____________- Wajarlah wedok dewe, lapo kesasar nang lapangan… Hehehhehe….

Kai Si Kebo Kicak, Hehhehe

Sementara ini Jombang City Guide belum punya kenalan sama sekali dengan dunia PSID, namun mencari kontak dan situs resminya saja belum ada. Hanya akun facebooknya yang ada, tapi sudah lama tidak update. Jangankan situs resmi, blog gratisan yang mirip dengan Jombang City Guide punya saja belum ada. Hix……………


Sepak bola di Jombang mungkin belum sedigdaya Persebaya atau sekeren Persik Kediri yang mulai bangkit dari keterpurukan. PSID ini sepertinya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, selain itu juga kepengurusan yang masih belum jelas. Diharapkan makin banyak loyalis PSID yang benar-benar ikhlas memajukan prestasi PSID segera muncul dan mengajak teman-temannya yang jujur, supaya preman-preman pengambil kesempatan seperti di atmosfer PSSI tidak melanda Jombang, sehingga impian Jombang untuk masuk divisi satu bisa menjadi kenyataan. Aamiin…


Yang Lain Silakan Anarkis, Laskar Kebo Kicak Cinta Damai

PSID Jombang
Laskar Kebo Kicak
IG : @jomber1953

Lodeh Mbok Semah

Bila sebelumnya Jombang City Guide sudah membahas tentang Lodeh yang dijadikan es oleh Pak Seger, kali ini liputan mengarah pada Nasi Lodehnya. Lodeh adalah makanan yang terbuat dari olahan tewel. Dan Jombang punya jujugan wisata kuliner Nasi Lodeh yang tersembunyi di pelosok desa, yang disajikan di Warung Lodeh Mbok Semah.



Beralamatkan di desa Kapas, Dukuh Klopo, Peterongan, Jombang Jawa Timur, menuju warung Lodeh Mbok Semah ini sempat membuat Jombang City Guide kebingungan. Teorinya, dari Satlantas Jombang di Jalan Brigjend Kretarto ini menuju utara, teruuus saja mengikuti jalan hingga keheningan desa berakhir, digantikan dengan gegap gempita rombongan pelahap yang siap menyantap Lodeh Mboh Semah yang legendaries ini. Tapi namanya gak ngrti dalan ya tetap kesasar yey…. Hehhehe…..


Maklumlah Jombang City Guide jarang klayapan jauh-jauh, dadine gak ngerti dalan. Untunglah saat menanyakan lokasi Warung Lodeh Mbok Semah ini, Jombang City Guide dipandu oleh sepasang muda-mudi bermotor yang baik hati, yang mengantarkan kami hingga ke tujuan. Terimakasih banyak wahai sepasang muda-mudi yang kami tak sempat lama-lama bersua, sungguh semoga Allah melipatgandakan pahala njenengan sekalian dan keluarga. Aaamiiin……….


Sesampainya di lokasi, tampak banyak mobil yang terparkir ramai sekali, mirip seperti di perkotaan atau di pasar malam tapi berada di tengah gelapnya desa. Dan ajaibnya, sudah ada tukang parkir yang siap sedia mengatur kendaraan parkir yang datang dan pergi meski lokasinya ada di tengah keheningan dusun Kapas.


Warung Lodeh Mbok Semah ini berada di rumah Mbok Semah yang kini dikelola oleh anaknya. Warung yang ada sudah tidak mampu lagi menampung laju kedatangan pelahap yang lapar, sehingga halaman rumah pun disulap menjadi arena lesehan beratapkan kanopi.

Pas Sepi : Ramenya kayak gini



Di dalam warung sendiri, para kru yang merupakan anggota keluarga Mbok Semah tampak sibuk melayani para pelanggan yang sudah membludak. Pelayanan yang cepat dan sigap oleh para kru, dengan penyajian seporsi nasi lodeh menggunakan pincuk daun pisang ini membuat para pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama.

Beruntung Jombang City Guide datang di masa injury time tapi masih kebagian

Meski sudah dibantu sanak keluarganya, namun karena ramainya pelanggan, akhirnya stok cepat habis. Bayangkan, sejak buka pukul 17.00 WIB, dengan datangnya banyak rombongan kemari, sebelum pukul 20.00 WIB Nasi Lodeh kebanggan Kapas ini sudah sold out, bahkan yang take away pun mungkin harus pulang dengan tangan hampa. Walaupun sudah ditambah stok lodehnya utamanya di hari libur dan malam minggu, tetap saja Warung Lodeh Mbok Semah ini habis dalam waktu singkat.



Saat Jombang City Guide andok disana, sebelum pukul 08.00 malam, tirai pun ditutup dan semua perlengkapan penyajian pun dikukuti karena sudah habis terjual. Para pelanggan yang datang setelahnya pun harus menerima kenyataan…..


Dulunya di tahun 1984 warung Lodeh Mbok Semah ini didirikan dengan hanya menjual gorengan dan makanan kecil. Setelah itu berkembang menjadi menjual Nasi Lodeh yang awalnya tanpa lauk. Kemudian berkembang lagi melebarkan sayap dengan tambahan varians lauk seperti empal, babat, dan kebuk alias paru.


Seporsi Nasi Lodeh Mbok Semah disajikan berupa nasi, yang dibubuhi lodeh tewel dan tahu suwir plus dua  krupuk uyel kecil. Disajikan di pincuk daun pisang, namun bila kita ingin disajikan dalam piring, maka bisa kita request pada para kru.



Awalnya warung ini baru buka pukul 09.00 malam, yang menyediakan pilihan makanan bagi orang-orang yang nglawa bengi. Namun karena berbagai hal, setahun belakangan ini semakin sore buka dan akhirnya buka sejak pukul 17.00 WIB. Mungkin untuk memberikan kesempatan bagi segmentasi keluarga yang membawa anak-anak supaya dapat pula menikmati suasana wisata kuliner tersembunyi Nasi Lodeh Mbok Semah ini.


Jombang City Guide senang sekali ketika andok disini, menyaksikan ramainya warung di tengah desa ala Mbok Semah ini. Betapa warung ini ramai dan bisa menjadi kebanggaan Jombang. Entah kebetulan saja atau memang didesain demikian, namun warung ini menunjukkan bebas kuningisasi yang sayangnya sedang diderita Jombang. tampak sedotan yang hanya berwarna Hijau dan Merah yang menunjukkan ciri khas ke-Jombangan Mbok Semah. Tanpa Kuning, bebas kuningisasi.

Bebas Kuningisasi : Sedotan Ijo Abang
Meski suasananya benar-benar crowded saat beroperasi, dan tiba-tiba lengang pasca dinyatakan sold out oleh Pak Syamsudin pemilik Warung Lodeh Mbok Semah ini, kami masih sempat mengobrol dan ditunjukkan arah jalan pulang. Bahkan kami pun sempat berfoto bersama dengan Pak Syamsudin. heheheh........

Bersama Pak Syamsudin

Kini Warung Lodeh Mbok Semah dilanjutkan oleh anaknya, dimana ramainya warung ini membuat daerah Kapas yang sunyi saat malam menjadi ramai oleh pengunjung. Jadi meski buka pukul 05.00 sore, supaya masih kebagian, kita harus segera bergegas kesana, karena kita tidak tahu, kapan habisnya Lodeh Mbok Semah yang ramenya  ngalah-ngalahno restoran top. Hehehhe…………


Warung Lodeh Mbok Semah
Kapas – Dukuh Klopo
Peterongan Jombang
Jl. Brigjend Kretarto Belakang Satlantas
(Masuk ke Gang Sebelum Satlantas, terus ke arah Utara)
Buka pukul 17.00 Sampai Habis

Keberuntungan hari ini