Bubur Sumsum-Campur Muslimat

 

Pagi ini, Jombang City Guide mampir ke lapak bubur sumsum ala Bu Susiati. Lapak bubur Bu Susiati ini, buka setiap pagi mulai pukul 05.30, dan biasanya habis sekitar pukul 08.30 WIB.



Lapak bubur sumsum ini digelar di samping RSAB Muslimat Jombang yang merupakan rumah sakit favorit, jujugan warga Jombang apabila akan bersalin atau anaknya sakit.



Nah, Jombang City Guide yang sedang antri untuk konsultasi laktasi di Klinik Laktasi rumah sakit yang dulunya namanya BKIA Muslimat Jombang ini kengangguren dan akhirnya beli bubur sumsum bu susiati. Syukur deh, meski agak siangan masih kebagian. Hhehhe...

Sumsum

Mutiara

Agar-Agar Alias Gudir

Ketan Hitam
Bubur sumsum ini terdiri dari sumsum putih (tentu saja, sesuai namanya), godir alias puding agar-agar yang biasanya hijau, dawet, ketan hitam, santan, mutiara dan gula merah. Waaah enaknya..

Gula Merah Cair

Santam Segar

Selain nikmat dikonsumsi sebagai jajanan, bubur ini juga cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit. Terutama anak-anak apalagi yang sedang sakit dan rewel makannya, karena warnanya yang beragam dan rasanya yang manis.

Beli Buat Yang Di Rumah Lagi Sakit


Jadi kalau Bu Susiati buka lapak bubur campur ini di samping RS yang juga dimana Jombang City Guide dulu lahir, ya cocok sekali. Karena pangsa pasarnya dekat. Hehhehe.... Bahkan tak jarang banyak pembeli yang memang tidak sedang rawat inap di RSAB Muslimat, tapi anggota keluarganya sakit, membeli bubur di sini.

Take Away Cup

Bubur sumsum ini, bisa dibungkus untuk dibawa pulang dengan kemasan gelas plastik. Sedangkan saya, yang masih nunggu antrian di klinik laktasi, memilih untuk makan di tempat karena sudah gak sabar untuk menikmatinya.


Ayo warga Jombang, kalau pengen bubur sumsum campur ini monggo mampir ke lapak bubur Bu Susiati di samping BKIA Muslimat yaa...

Di dekat RSAB Muslimat Jombang

Bubur Sumsum Campur Bu Susiati
Jl. Urip Sumoharjo
Samping BKIA Muslimat, dekat Resto Padang
Buka setiap hari

pukul 05.30-08.30

Lansekap Eksotis Bulu View Wonosalam



Bulu View merupakan sebuah ‘balkon’ alam untuk melihat pemandangan pegunungan Anjasmoro yang mengelilingi lokasi. Bulu View bertempat di dalam kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo, tentunya masih masuk di Kabupaten Jombang. Terletak di Dusun Kraten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam.


Di bawah ada Gua Sigolo-Golo

Terletak tepat di atas Gua Sigolo-Golo, Bulu View juga berada cukup dekat dengan Pacet-Mojokerto sehingga memungkinkan para wisatawan bisa melihat puncak Gunung Kukusan. Puncak Kemukus merupakan bagian dari Pegunungan Anjasmoro yang masuk dalam wilayah Mojokerto dan menjadi daya tarik utama pemandangan gunung dari sisi Jombang.

Memotret Puncak Kukusan yang runcing


Diantara gugus pegunungan selain Puncak Anjasmoro yang megah, dalam lansekap Bulu View tersaji pula panorama Gunung Arjuno, Gunung Wilis, Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan.

Saat Jombang City Guide datang, Puncak Kukusan sedang tertutup awan
Lokasi ini menyajikan pemandangan alam yang begitu memuaskan bagi pecinta selfie maupun cuci mata. Bulu View juga sebagai balkon alam yang bertepi jurang, dari ketinggian tebing ini kita bisa melihat deras maupun mendengar deburan air aliran Sungai Boro yang membangkitkan naluri ingin rafting, sayangnya provider Boro Rafting sudah kukut.

Sungai Boro dilihat dari Bulu View

Bertempat di sebuah dataran yang tak terlalu luas, Bulu View kini sudah dibatasi oleh pagar yang dicat merah sebagai pengaman untuk mencegah kebreset maupun bunuh diri, hehehehe. Pagar merah ini memungkinkan wisatawan bisa melihat dari jauh titik Bulu View dari sisi tikungan di jalan raya kraten depan pintu masuk. Warna merah pagarnya tampak menyala diantara megahnya pegunungan hijau yang kadang berselimut kabut.

Awas mas jangan bunuh diri

Saat memandangi tikungan


Bulu View dari kejauhan, dilihat dari tikungan

Entah darimana penamaan Bulu View ini berasal, namanya sama dengan kosakata dalam Bahasa Indonesia ‘bulu’ yang tumbuh di kulit hewan. Nama ‘bulu’ kemudian dipasangkan dengan kata ‘view’ dari Bahasa Inggris yang memang sesuai dengan konsepnya sebagai penyaji view lansekap pegunungan yang begitu megah. Setidaknya, ada dua tempat di Wonosalam yang menyajikan pemandangan indah berupa lansekap yang mempesona ; Bulu View dan Good View.


Bambu

Meskipun diyakini, nama ini diambil dari tanaman Bulu atau semacam Bambu yang banyak tumbuh di dekat balkon alam ini. Tanaman bambu ini, kini sudah tak serindang dulu. Banyak yang sudah dipangkas dan digunakan untuk perabotan warung yang kini berdiri di atasnya.




Jombang City Guide belum mengetahui siapa pelopor yang pertama menggunakan nama ini hingga akhirnya dipatenkan menjadi nama beken balkon alam di Wana Wisata Sigolo-Golo. Kuat dugaan pengguna pertama nama Bulu View berasal dari generasi muda penggila traveling, hingga akhirnya balkon alam ini terdengar begitu keminggris, ya…


Nama-nama unik juga tersemat di Sungai Boro yang katanya berasal dari kata ‘mengembara’ atau ‘mengemboro’ yang artinya berpetualang atau merantau. Nama Bulu View, Sungai Boro maupun Gua Sigolo-Golo memang unik. Apalagi nama Sang Gua Eksotis yang terdengar seperti nama orang Batak, mungkin perlu penelusuran dan penjelajahan lebih lanjut mengenai asal muasal nama ini.


Kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo yang kadang disebut Sigolo-Golo Eco Park memiliki tiga lokasi wisata utama yaitu Gua Sigolo-Golo, Bulu View dan Sungai Boro. Bulu View adalah spot yang paling mudah dicapai dalam kompleks Wisata Sigolo-Golo yang tak jauh dari Wisata Air Terjun Selo Lapis, dan Warung Ijo Wonosalam.


Untuk mencapai lokasi, bisa berkendara dengan roda empat. Para pelancong bisa memarkir kendaraan di halaman musholla depan gang masuk. Dengan menyusuri jalan setapak menanjak sekitar lima menit, kita sudah bisa mencapai tebing alam ini.



Sabar cyiiin

Jalan setapak dengan kebun yang ditanami aneka pohon khas Wonosalam seakan mengiringi perjalanan menuju loket pintu masuk. Pohon kopi, cengkih, bahkan durian menghiasi kanan dan kiri jalan setapak yang bermedan gelombang.



Menyusuri jalan setapak membelah kebun


Mendekati pintu masuk


Setelah sampai di ujung jalan setapak, tampak pintu masuk Kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo berhiaskan gerbang berbentuk segitiga sama kaki dengan aneka pernik-perniknya yang mengingatkan Jombang City Guide dengan nuansa Suku Indian.



Di sampingnya terdapat loket untuk tiket masuk yang bertarif Rp. 5.000,- per orang. Bulu View berada tak jauh dari sisi kanan loket, dan bisa dicapai dengan melalui tangga yang dilengkapi dengan pijakan bambu.

Tiket
Loket



Sebagai sebuah spot khusus untuk menikmati megahnya lansekap lapisan pegunungan, Bulu View merupakan titik tengah untuk wisatawan yang menyajikan dua pilihan ; antara yang akan memanjat akar pepohonan untuk mencapai Gua Sigolo-Golo, atau menuruni seribu tangga untuk menikmati segarnya aliran Sungai Boro.

Denah Lokasi

Pagar merah

Ternyata, ada dua lokasi Bulu View, yaitu Bulu View 1 dan Bulu View 2 yang keduanya diberi pagar pembatas warna merah. Dua lokasi ini ditunjukkan dalam papan penunjuk jalan di ujung tangga naik setelah loket. Bulu View 1 terdapat di sisi kiri jalan bercabang, dengan lokasi yang lebih luas, lebih terbuka dan berada di ketinggian di atas Bulu View 2.  



Kamu Sabaro

Di Bulu View 1, kita bisa melihat lokasi tikungan yang biasa digunakan untuk melihat Bulu View berpagar merah dari kejauhan. Pagar Bulu View 1 dipasang lebih lebar dengan cat merahnya.


Mbediding gak???



Hayooo ngapain hayoooo

Dataran dimana balkon alam ini berada, masih dibiarkan alami berupa bebatuan cadas yang mengingatkan Jombang City Guide pada Bukit Marwah di Masjidil Haram. Pengelola tampaknya memang menjaga kealamian dataran di Bulu View ala Bukit Marwah, meski resiko kebrosok begitu kentara.


Berbatu ala Bukit Marwah

Di tengah rawannya terperosok diantara ‘Bukit Marwah ala Jombang’ ini, di atas pagar Bulu View 1 sudah dilengkapi kawat jeruji duri yang biasa digunakan di rumah-rumah untuk mencegah maling. Bisa jadi, pemberian pagar ini sengaja dilakukan untuk menghalau hasrat pelancong yang ingin melompat pagar maupun yang sengaja ingin bunuh diri.

Dilengkapi kawat jeruji duri




Meski demikian, di balik kawat jeruji duri yang mengelilingi Bulu View 1, ada banyak bunga sejenis cocor bebek yang tampak indah diterpa angin semilir. Beberapa tanaman liar di Bulu View 1 dan Bulu View 2 juga memperindah tampilan panorama yang sudah indah jadi makin memanjakan mata.



Sejenis tanaman Cocor Bebek
Punggungannya yang eksotis

Bulu View 2, berada di jalur kanan jalan bercabang dan bisa dicapai dengan menuruni beberapa anak tangga. Lokasinya lebih curam dan lebih kecil. Meski demikian, lansekap Bulu View 2 juga tak kalah indahnya. Bila beruntung datang saat cuaca cerah, kita bisa melihat pegunungan Anjasmoro yang berlapis-lapis lengkap dengan punggungannya yang eksotis.

Tangga menurun menuju Bulu View 2


Senyum-senyum sendiri : Gak ada kawatnya

Dataran Bulu View 2 hampir sama dengan Bulu View 1, dimana pengelola juga memutuskan untuk mempertahankan bentuk alaminya. Uniknya, di tengah ancaman kebrosok watu, Bulu View 2 tidak memiliki kawat jeruji duri di sepanjang pagarnya seperti yang ada di Bulu View 1. Sayangnya, pagar Bulu View 2 tidak luput dari vandalisme pelancong yang kenganggurenNulis-nulis begitu mbok ya nggak usahlah, kelihatan alay-nya.


Lhaa... kan. Kebrosok yaa....


Uniknya, saat di Bulu View kita bisa menyaksikan kemegahan pegunungan Anjasmoro dan sebuah bangunan aneh dari kejauhan. Bangunan itu tampak kuno, seperti sebuah benteng tersembunyi di satu ceruk lereng punggungan.

Di tengah ceruk lereng ada sebuah bangunan

Bangunan apa ituhh???!?!?

Uniknya, menurut Mbak Dini Warung Ijo Wonosalam yang hari itu dengan baik hatinya mengantarkan kru Jombang City Guide ke Bulu View, bangunan kuno itu sedikit ajaib. Beberapa warga penasaran dengan bangunan tesebut sehingga mendatanginya. Namun ketika sudah sampai di titik tersebut, bangunan itu tidak eksis. #mistis

Mbak Dini Warung Ijo Wonosalam

Heran tapi masih sempat gaya

Sedangkan ketika asyik-asyiknya keheranan dengan bangunan kuno itu, terdengar suara gesekan antar dedaunan yang tak henti-henti. Awalnya Jombang City Guide mengira itu hanyalah pelancong yang memang sedang berjibaku dengan segenap jiwa dan raganya memanjat akar pohon untuk mencapai Gua Sigolo-Golo. Ternyata bukan.

Monyet

Bermain-main di tebing

Beranak pinak

Setelah dilihat lebih seksama, suara gesekan dedaunan dengan tebing itu rupanya berasal dari gerakan-gerakan kera hutan yang tinggal di bawah Bulu View. Mereka tampak beranak pinak dengan lestarinya, terbukti terlihat banyak kera tersebut bermain-main melompati tebing, dan beberapa ada yang menggendong bayinya, Olala.. Jadi ingat Jombang City Guide yang masih nggembol bayi juga….


Gendong bayi

Bersembunyi di balik semak-semak

Kera-kera tersebut mungkin kerabatnya Kera Sakti yang mendiami hutan. Mereka beranak pinak di habitatnya. Saran dari Jombang City Guide, hendaknya para pelancong jangan melakukan kontak dengan para monyet untuk berjaga-jaga supaya tidak diserang. Selain itu, untuk menjaga keseimbangan alam dimana kita sebagai khalifah di muka bumi adalah berkewajiban melestarikan keanekaragaman hayati. Jadi biarlah mereka bahagia hidup di alam liar. Jangan malah ditangkepi dan dijadikan tandak bedes…. ‘Kan sudah dilarang pemerintah juga seh, banyak penyakitnya.

Lihat monyet


Lokasi wisata ini bagian dari naungan Perhutani yang bekerjasama dengan penduduk setempat. Destinasi wisata ini pun sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang seperti toilet, warung dan lahan parkir.


Lahan parkir


Tentunya, lokasi ini paling ramai ketika akhir pekan dan liburan sekolah. Meski demikian, ada baiknya berkunjung kemari saat musim kemarau dan cuaca cerah supaya bisa melihat pemandangan alam yang merupakan ‘menu utama’ dari Bulu View. ‘Kan nggak seru kalau jauh-jauh datang tapi lansekapnya ketutupan kabut, seh????

Harus sabar dan nriman : Padahal musim kemarau, tapi Puncak Kukusan sedang tertutup awan

Jombang City Guide masih meminjam beberapa foto milik Kevin Alfian Ketiper Kemana-Mana yang merupakan kawan kelompok ospek saat menempuh pendidikan tinggi di sebuah universitas yang namanya diambil dari Sang Prabu yang pernah mendiami kawasan Sendang Made di Kudu. Foto Jombang City Guide jelas kalah artistik dibanding karya Ketiper Kemana-Mana.


Terimakasih Kevin Alfian Ketiper Kemana-Mana


Pepohonan yang terlihat seperti brokoli





Bagi yang tidak terlalu suka tantangan dan pelancong pembawa anak kecil seperti Jombang City Guide, mungkin wisata di Kompleks Gua Sigolo-Golo ini hanya berhenti di Bulu View. Meski demikian, Bulu View sudah menyajikan keindahan alam yang tiada duanya, dimana destinasi ini seakan mengingatkan kita betapa kecilnya eksistensi manusia di hadapan Sang Maha Pencipta. Maka, apa lagi yang mau kau sombongkan???


 

Bulu View
Kompleks Wisata Gua Sigolo-Golo
Dusun Kraten, Desa Panglungan
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang