Petjel Pintjoek Bu Djiah Djombang

Petjel Pintjoek Bu Djiah

Banyak Nasi Pecel yang enak dijual di Jombang, Pecel Petra Mak Nah, Pecel Merah Kebon Rojo, dan Pecel Bu Djiah. Kali ini, Jombang City Guide akan membahas tentang salah satu dari nasi pecel pincuk yang enak itu, yaitu Petjel Pintjoek Bu Djiah. Nasi Pecel Pincuk Bu Djiah yang kini membuka warung nasinya di salah satu ruko di Jalan Wahid Hasyim Jombang.

Pecel Pincuk Bu Djiah Djombang



Bu Djiah

Pecelan

Bu Djiah dan para krunya, yang kemungkinan adalah anak-anak dan menantunya akan melayani sendiri para pengunjung yang siap melahap nasi pecel djombang ini.

"Bumbunya pedes apa nggak???"

Pilihan Sayur Pecel



Warung nasi pecel ini buka setiap hari kecuali Jumat, mulai jam 07.00 pagi sampe pukul 23.00 malam. Meski menu utamanya pecel, namun disini Anda bisa menikmati Nasi Rawon juga. Javanese Black Meat Soup ini adalah  menu alternatif bagi orang-orang yang mungkin sudah sedikit bosan dengan nasi pecel.

Jual Rawon juga lhoo
Rawon Berputar

Rawon Diaduk


Nasi Pecel Pincuk Bu Djiah, punya karakteristik yang unik. Bumbunya halus dan manis, tapi tidak pedas. Sehingga anak kecil yang sering ketakutan akibat rasa pedas bumbu pecel bisa ikut menikmatinya. Selain itu, aneka sayur lengkap menjadi pecelan yang siap disantap. Tidak hanya kangkung, timun, kecambah dan kemangi saja, tapi ada bendhoyo, daun dan kembang pepayanya juga.


Sayuran Pecel


Lauknya juga bervariasi, Anda bisa pilih sendiri sesuai kegemaran dan pertimbangan Anda. Ada sate telur burung buyuh, sate rempelo ati, kebuk, telur ceplok, empal, ayam, bali, dan masih banyak lagi.


Kalo Telur Dadar Gulung ini favoritnya sahabat saya... :-)
Telur Ceplok, Dadar Jagung....

"Ulame nopo???"


Selain peyek standar pecel pada umumnya, ada aneka kerupuk yang siap ‘dicabut’ dari talinya. Hmm.... Kraus kraus kraus.....

Aneka Krupuk

Peyek Krenyes-Krenyesss


Guten Apetit, Monggo.....

Minuman standar seperti es teh dan jeruk hangat, memang paling cocok untuk menemani sajian pecel pincuk Bu Djiah ini di pagi hari. Ada juga bir ajaib khas Ngoro dan temulawak soda yang super ajaib serta aneka minuman soda jadi varians pelepas dahaga dijual disini. Tapi kalau Jombang City Guide secara pribadi, dibanding teh dan soda, pasti lebih memilih jeruk manis alami sebagai penutup hidangan. Lebih sehat, bervitamin dan tanpa efek samping. :-)


Jeruk Hangat

Aneka Soda dan Minuman Ajaib Khas Jombang

Namun bila Anda menginginkan varian lain untuk minuman, Anda bisa memesan aneka smoothies di booth Funny Juice yang berada di depan warung yang siap menyambut setiap pembeli yang datang. Wah wah.... buahnya ngawe-ngawetuh, minta dipesan.... hehhehehe......

Smoothies Booth

Menu Smoothies 'Funny Juice'

Apalagi bila hari Ahad, biasanya warung pecel ini dijubeli pengunjung karena imbas dari car free day. Ya, Jombang memang mengadakan car free day setiap hari minggu, tepat di jalan Wahid Hasyim tempat pecel pincuk Bu Djiah berada.

Si Cantik yang sedang Car Free Day



Selain itu, karena lokasinya yang dekat dengan jalan Profesor Buya Hamka yang merupakan lokasi gereja, pecel ini pun menjadi jujugan bagi para jemaat usai melaksanakan ibadah mingguan.

Salah satu pengunjung yang membungkus nasi pecel


Pecel Pincuk Bu Djiah

Pecel Pincuk Bu Djiah ini, rupanya sudah sering menjadi jujugan banyak pelanggan dan para artis yang mampir ke Jombang. Diantaranya adalah Nuri Maulida dan Charlie ST12-Setia Band.

Charlie dan Istrinya Regina

Nuri Maulida
Bu Djiah Bersantai di sela-sela kesibukan melayani pelanggan

Satu saja yang kurang sip di tempat ini. Jombang City Guide, yang benar-benar anti rokok, sangat tersiksa bila sedang Andok Activity disini. Ya, masih tersedia asbak di setiap meja dan masih dijual bebas rokok di warung pecel ini. Sehingga pengunjung yang tidak tahu diri masih sering nyumet rokoknya di dalam ruangan setelah kenyang sarapan. Hmmm.... kalau pengen sakit, jangan ngajak-ngajak Pak...... Jombang City Guide masih ingin hidup sehat. Tidak nyaman sekali kalau Andok Activity disini. Asap rokoknya itu, mengganggu sekali.

Booth Rokok yang Nggak Asik BLASSS

Deretan Pengunjung yang sedang menyantap pecelnya,
Yang sudah selesai menyantap pecelnya dan Merokok *sialan*
dan yang sudah selesai makan dan merokok. Grrrr...........................

Pecel Pincuk Bu Djiah Djombang
Jl. Wahid Hasyim 9A Jombang
Telepon : 0321-6205280
Buka setiap Hari kecuali Jumat,
Mulai pukul 07.00 – 23.00 WIB

Sayuran Pagi menatap Car Free Day


Seorang Pemuda Anshor yang Sedang Ngopi
Ya, semoga para pengunjung dari luar kota, yang mungkin mampir ke Jombang bisa mencoba Pecel Pincuk Bu Djiah ini. Tapi mungkin harus mau menahan kepulan asap rokok dari pengunjung lain yang tak tahu diri ya.....
  

Minuman Soda Bir Halal Khas Jombang

Rumah Kuno di Jln. Achmad Yani


Di tengah Kota Santri Jombang BERIMAN, sudah jarang bangunan era kolonial yang tersisa terutama di tengah kota. Seiring dengan perkembangan zaman, bangunan lama makin tergerus digantikan oleh bangunan-bangunan yang desainnya cenderung untuk mendukung roda perekonomian.



Salah satu bangunan tengah kota yang masih bersisa, adalah bangunan di samping toserba di Jalan Achmad Yani. Arsitekturnya berkesan era londho, yang dilengkapi dengan malaikat-malaikat kecil bersayap dengan berbagai pose.


Dari kejauhan sudah terlihat, bahwa rumah ini kosong tak berpenghuni, atau sengaja dikosongkan. Pastinya, rumah ini seperti tidak lagi dipakai sebagaimana fungsinya untuk berlindung dari panasnya matahari dan derasnya hujan..


Catnya sudah banyak yang terkelupas dan menghitam, meski bentuknya masih utuh seperti aslinya. Karakter rumah lama memang kokoh, karena dibuat supaya kuat jangka panjang dengan dobel tumpukan bata di tiap dindingnya. Pelatarannya bersih, karena terbuat dari mester, sehingga tidak rungsep dengan ilalang yang tumbuh. Mungkin di depan ilalang tidak tumbuh, tapi di bagian belakang jelas iya...

Bersih

Ini apa ya???? Mungkin sumur... Atau....????

Di sampingnya ada rumah kecil, mirip seperti ‘pos satpam’ di bangunan masa kini. Entah fungsinya memang demikian atau yang lain, Jombang City Guide mungkin gak menangi ceritane.



Di Seberang rumah ini, ada pula rumah lama yang kondisinya meski sudah sangat mengenaskan, tapi masih terpakai. Biasanya digunakan penjual balon untuk menyimpan dagangannya. Mungkin rumah ini sepantaran dengan rumah seberangnya. 

Rumah Kuno Lainnya di seberang rumah pertama.
mungkin kisahnya bisa dugali dari sini

Semoga Pemerinta Kabupaten Jombang lebih aware dengan keberadaan rumah-rumah kuno ini ya. Kalau memang belum mampu menjadikannya lokasi wisata saksi-saksi bisu sejarah kota Jombang, setidaknya, rumah ini jangan dihancurkan.....

Rumah Kuno, Hendaknya pemerintah ikut membantu menjaga kelestariannya sebagai saksi sejarah