Percayakah Anda, bahwa halaman yang menakjubkan ini
ternyata ada di Tengah Kota JOMBANG?!?!?!?!?!?







Mungkin di masa lampau Jl. Wahid Hasyim Jombang adalah Jalan Darmo-nya Surabaya, ini terbukti dengan banyaknya rumah besar nan kuno yang berjajar di sepanjang jalan, dengan halaman yang super luas. Alhamdulillah, pemerintah Kabupaten Jombang sudah lumayan memperhatikan pelestarian bangunan kuno sebagai cagar budaya.

Tidak seperti di Jalan Achmad Yani yang sebagian besar rumah kunonya sudah hilang tak berbekas… Padahal, bangunan-bangunan saksi sejarah kota jombang ini harus dijaga, tidak boleh diruntuhkan, termasuk rumah kuno di balik pagar tanaman yang ada di dekat Ringin Conthong. Rumah ini ternyata pernah dipakai sebagai guest house Pemerintah Kabupaten Jombang yang samar-samar terlihat di balik rimbun suburnya tanaman yang menjadi pagarnya.




Saya menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanak saya di sekitar Ringin Conthong, dan selalu memimpikan masuk (atau bahkan memiliki) rumah tersebut. Rumah itu adalah gambaran ideal sebuah rumah kuno bagi saya. Saya Sungguh penasaran….



Desember 2012, sebelah rumah itu dibuka karena Sate Gule Ringin Conthong yang fenomenal itu pindah ke sebeah depan dan dipermak lokasinya menjadi bernuansa lebih kuno. Tempat itu sedang melakukan renovasi besar-besaran… dan…. ada jalan masuk ke rumah impian(ku) itu!!!!


Kami yang sedang membeli satu gule pun masuk celingak-celinguk disitu karena tak ada orang. Menurut Bapak-Bapak Tukang yang sedang merenovasi, kami boleh masuk ke belakang. 

Ada tanaman yang berbuah merah penthul-pentul yang sungguh lucu. Tapi berduri. Ternyata tanaman inilah yang dijadikan hiasan kalung natal yang diletakkan di setiap pintu. Wow…. Baru pertama kali lihat secara live.




Kami pun makin ‘lancang’ masuk ke halaman belakangnya…. Wow… ternyata panjaaaang sekali, pepohonan yang rindang, bahkan ada kolam teratai yang tumbuh subur…







Sayup-sayup terdengar suara kambing mengembik, memanggil-manggil gundukan rumput yang tak bisa mereka raih di depannya karena ada pagar yang menghalangi. Dan... dibalik  gundukan rumput itu muncullah seorang wanita!!!!!!!!!!



“Cari siapa Mbak…???” kata wanita itu. Sontak kami benar-benar jantungan atas kemunculan wanita ini, tiba-tiba 'menyembul' di balik gundukan rumput. Kami masih kaget sambil menceritakan maksud ‘asli’ kami ke dalam. Hohohoho….. Bahwa kami begitu kagum dengan rumah ini, dan sangat ingin masuk dan melihat-lihat ke dalam, karena benar-benar tertutup, tidak pernah dibuka.




Namanya Erlina. Beliau begitu ramah. Ternyata Mbak Erlina sekeluarga yang didapuk menjaga rumah ini sejak puluhan tahun lalu. Rupanya Mbak Erlina ini sedang merapikan rumput untuk ternak kambing yang mengembik-ngembik kelaparan tadi....



Sambil melihat-lihat ke dalam, Mbak Erlina juga menunjukkan ternak kebun anggrek yang ada di halaman dalam rumah. “Kalau orang luar selalu ingin masuk, saya sudah 20 tahun disini, bosan mbak. Hehehe.. jadi ya disambi ternak anggrek…” ujarnya.







Ternyata rumah kuno ini, saat ini dimiliki oleh pemilik yang sama dengan Pabrik Es dan Kolam Renang Marcella di Jalan Gatot Subroto. Wow. Mereka keluarga Tionghoa, yang orang tuanya mewariskan rumah ini pada anak-anak mereka.

Anak-anak mereka sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri, sehingga enggan tinggal di rumah lama nenek moyangnya ini, sehingga Mbak Erlina dan keluarganyalah yang diamanatkan untuk merawat rumah ini. Sekarang rumah ini kosong, namun tetap terlihat terawat.





Ada halaman yang begitu luas, yang bahkan saya tak percaya ternyata ada di Jombang BERIMAN, Kota Santri!!! Hamparan rumput yang hijau dan pohon yang sangat cocok untuk pemotretan. Subhanallah…..

Di pojok haaman itu ada bangunan-bangunan lama yang tinggal reruntuhannya, namun masih terlihat kemegahan kunonya.





Wooow……. *sayangnya reruntuhan itu mau dibuat rumah sapi, tapi karena sapinya belum datang, jadi kami sedikit beruntung bisa foto-foto. Hihihiyyyy……….





Halaman ini ternyata panjang membentang hingga belakang Bank UOB BUANA! Eddan!!!! Kami pun makin masuk ke halaman yang lebih dalam lagi, di dalam begitu rindang, ternyata di halaman ada ternak kambing. 





Total 43 ekor kambing. 5 ekornya mati karena kembung dan diare.Jadi berapa jumlah awalnya??? *edisi soal cerita SD.




Setelah cukup berbincang-bincang, kami pun pamit. Mbak Erlina pun mengantarkan kami pulang. Kami berjanji suatu saat untuk mampir lagi, insyaallah.





Kami sangat takjub, dan bahkan hamper tak percaya, ternyata halaman seindah itu, seperti di peternakan Eropa, ada lho, di JOMBANG!!!!!!!!!!!!!




*Malamnya saya bermimpi, masuk dan berlarian lagi
dengan kambing-kambing di halaman itu......
Sayangnya buah Natal itu tetap tidak bisa dimakan....



"Mau makan ice cream dan steak yang enak di Jombang???

Ya di Tivoli..."

Banyak restoran steak di kota besar, namun  restoran bergaya masakan Eropa sangatlah jarang di kota kecil seperti Jombang. Memang jombang tidak punya wisata kuliner khusus, tapi bersyukurlah karena bila ingin makan steak gaya perkotaan di Jombang hanya ada satu yang tetap eksis dengan citarasanya ; Restoran Tivoli.







Rumah Makan Tivoli ini berada di Jalan Wahid Hasyim Jombang, dekat perempatan lampu merah Kebon Rojo Jombang. Dari dulu hingga sekarang, restoran ini tetap buka dari jam 11.00-21.00 Setiap hari kecuali Senin.




Mengapa Senin??? Ya, karena restoran ini jarang libur bahkan harus masuk di hari Minggu, sehingga karyawan meminta waktu libur hanya di hari Senin. Tidak masalah dan bukan mengapa, yang penting kita bisa kesana di hari lain, masih ada enam hari dalam dalam seminggu, kan???



Restoran Steak paling enak di Jombang ini menjual berbagai menu, mulai dari aneka steak,  ice cream klasik, aneka minuman, sampai lalapan Indonesia.



 Kalau tentang Ice Cream, di Jakarta ada Ragusa, di Surabaya ada Zangrandi,
di Jombang ada Tivoli !!!!

  


Steak-steak disini cukup lengkap dan selalu tersedia. Sering kita mengunjungi sebuah restoran, dimana makanan yang tersedia di menu, kadang tidak tersedia secara fisik. Hal ini sangat menyakitkan… Namun Anda tidak perlu khawatir, karena selama lebih dari 15 tahun kami mengunjungi restoran ini, menu-menu selalu tersedia. Bila tidak tersedia pun, itu merupakan salah satu keajaiban…


Saya selalu memesan tongue steak dan teh hangat bila mampir kesini. Ada pula menu steak terbaru (meski mini menu lama di tempat lain) yaitu Gordon Blue Steak.


 


Aneka ice cream juga ada disini, mulai yang mini hingga  yang bisa dibawa pulang berbentuk kotak. Maklumlah, pemilik Tivoli Restaurant ini sama dengan pemilik Toko Kue Manyar di Jl. A. Yani, sehingga menu ice cream ini juga bisa dibeli di Toko Kue Mayar Jombang.


Tampak mobil box yang mengangkut kue-kue yang akan didistribusikan ke Toko Kue Mayar


Pertama kali kesini, saya masih SD bersama almarhum kakak saya. Saat itu saya memesan Chicken Steak. Awalnya kami kira makanan disini adalah makanan yang mengandung pork atau sejenisnya. Meski misalnya kita memesan masakan non-pork, namun tetapah haram dimakan karena panci yang digunakan untuk memasak tetaplah sama, sehingga kadar najisnya bisa menyebar. Tahu sendirilah, pork adalah hewan dan makanan yang tergolong najis berat. Makanya kami tidak pernah kemari sejak kami kecil.

Namun seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jombang, sehingga makin banyak pula orang-orang yang mampu berkunjung kemari. Makin banyak pula orang yang mengenakan jilbab masuk kemari, seiring dengan makin banyaknya orang Indonesia yang mantap menutup aurat. Sehingga bisa diasumsikan makanan di restoran ini halal  dikonsumsi. Dan ternyata memang halal, dan ENAK!!!!!! Alhamdulillah.........



Kemudian saya pun menjadi kecanduan makan disini....


Tivoli Resto Jombang, juga memiliki service environment yang unik. Meski agak tidak sesuai tema dengan menu steak Eropa yang disajikan, namun lokasinya sangat nyaman dan asri.



 

Bangunan rumah makannya berunsur bambu yang unik. Terdapat dua gazebo yang digunakan oleh rombongan. Adatempat lesehan dan ada pula meja untuk makan yang duduk di kursi. Dimana Anda duduk, selama masih kosong, ANda bisa pilih sendiri.





Hiasan pepohonan dan dedaunan yang menambah kesejukan suasana. Pepohonan ini dihiasi lampu yang nyala berkeip-keli di malam hari. Sangat indah…


Dulu terdapat panggung untuk acara, bagi pengunjung yang ingin menghelat sebuah seremoni. Saya tidak bisa perkirakan berapa kapasitasnya, namun untuk acara kecil masih cukup. Seiring dengan perkembangan waktu, panggung pun direnovasi dan saya belum tahu akan dijadikan apalagi yaa.....


Setelah beberapa waktu berlalu, saya kemudian mengunjungi kembali restoran ini. Dan hasil renovasinya adalah sebagai berikut :


Woooww..... Kebetulan ini sedang suasana Imlek !!!


Selama Lebih dari 15 tahun menjadi pelanggan di Restoran ini, saya sangat salut akan eksistensi rasa yang disajikan di Rumah Makan Tivoli. Selain itu, para pramusaji yang bertugas relatif tetap, hanya mungkin ada tambahan beberapa karyawan baru. Namun diantaranya, ada karyawan senior yang tetap betah bekerja disana. Hal ini berarti tempat kerja di Tivoli Resto ini cukup nyaman, sehingga saya bisa menyimpulkan bahwa mereka puas akan profesinya, dan loyal pada pekerjaannya. Salut!!!




 Gambar Nasi Goreng Tivoli yang Enakk!!!

Yang kurang dari restoran ini adalah menu spaghetti. Saya adalah penggemar spaghetti, sehingga bila restoran eropa tidak menyediakan pasta yang mirip dengan mie ini saya rasa kurang sip. Diantara boomingnya restoran cepat saji berbandrol hemat yang juga menyediakan spaghetti, rasanya restoran ini agak ketinggalan dalam inovasi makanannya. Namun keeksistensian citarasa makanan yang ada, haruslah diapresiasi, karena sejak dahulu itulah kunci utama yang menjadi keunggulan restoran ini.



Anjing-anjing pemilik berada di balik pagar restoran yang aman dari ketakutan pembeli. Namun suara gonggongan yang frekuensinya cukup sering kadang juga mengganggu. Rasanya jadi makan steak dan membayangkan yang tidak-tidak... *tenang, ini hanya imajinasi saya yang aneh.




Selain itu pemasangan label halal haruslah diperbesar, sehingga orang Jombang dan masyarakat yang kebetulan mampir ke Jombang yang menginginkan sajian yang steak halal dan bergaya Eropa, tidaklah ragu untuk memilih restoran ini sebagai jujugannya.


Namun apapun itu, saya selalu suka makan disini. Meski tersedia menu nasi goreng, mie hotplate, lalapan, jenis steak lain dan makanan Indonesia lainnya, saya selalu setia dengan menu favorit saya. Memang Rumah Makan Tivoli ini pantas dijadikan sebagai salah satu restoran penyaji Makanan Enak di Jombang.


Tongue Steak
Nasi Goreng Tivoli

Lalapan Tivoli


Menikmati suasana pulang kampung ke Jombang, makan tongue steakdengan teh hangat dan ice cream sambil memandangi tempat yang rindang… Salah satu hal yang tak tergantikan dimanapun...

Simple Ice Cream
Uugh….. kenyang….
Alhamdulillah…



Sampe penuh perutku, susah jalan ke kasir.
Mau manggil minta bill kok rasanya sombong amat. *Emangnya Bruce Wayne????
Emang harus jalan ke kasir... Hahahahaha
Hosh... Hosh... Hosh... Uuh... Perutku penuh....





 Review lain mengenai Restoran Tivoli Jombang juga dapat disimak disini, lebih keren Rek!!!